Badai PHK Menerjang: 1.157 Buruh di Cimahi dan Bandung Barat Tahun Ini Jadi Pengangguran

"Kondisi ekonomi dunia menurun jadi kontrak kerja ditunda, jadi penudaan ini membuat produksi berhenti,"

Galih Prasetyo
Kamis, 17 November 2022 | 09:57 WIB
Badai PHK Menerjang: 1.157 Buruh di Cimahi dan Bandung Barat Tahun Ini Jadi Pengangguran
Ilustrasi pengangguran. (Elements Envato)

SuaraJabar.id - Sebanyak 1.157 pekerja di Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat (KBB) kehilangan pekerjaan tahun ini. Mereka terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja Kota Cimahi, hingga November ini ada 946 pekerja dari 41 perusahaan yang melakukan PHK. Data itu didapat dari laporan PHK yang mengklaim Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dan data lapor perselisihan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Cimahi Yanuar Taufik mengatakan, banyaknya pekerja yang terkena PHK dikarenakan kondisi perusahaan di Kota Cimahi terdampak dengan krisis yang dialami negara-negara di Eropa dan Amerika.

"Kondisi ekonomi dunia menurun jadi kontrak kerja ditunda, jadi penudaan ini membuat produksi berhenti. Supaya perusahaan tetap stabil mungkin di antaranya mengurangi tenaga kerja," ungkap Yanuar kepada Suara.com pada Kamis (17/11/2022).

Baca Juga:Tekan Angka Pengangguran di DIY yang Masih Tinggi, Disnakertrans Dorong Anak-anak Dikenalkan Dunia Kerja

Yanuar mengatakan, mayoritas industri besar di Kota Cimahi sendiri bergerak di bidang tekstil dan garmen sehingga otomatis terdampak krisis yang sedang di alami negara-negara Eropa dan Amerika.

"Memang produk tekstil dan garmen yang banyak terdampak, sekarang sedang terpuruk. Cimahi mengekpsor ke Eropa dan Amerika," kata Yanuar.

Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Jamsostek pada Dinas Tenaga Kerja Kota Cimahi Febie Perdana menambahkan, pihaknya sudah mengumpulkan stakeholder ketenagakerjaan untuk menyikapi PHK yang terjadi tahun ini.

"Kita meminta pihak perusahaan semaksimal mungkin untuk tidak melakukan PHK, juga meminta rekan dari serikat pekerja membantu memberikan support kepada rekan pekerja untuk lebih meningkatkan produktifitas kerja," ujar Febie.

Terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi KBB Panji Hermawan mengungkapkan sejauh ini sudah ada 211 pekerja yang terkena PHK. Lambatnya perputaran ekonomi di usai dihantam pandemi COVID-19 dalam dua tahun terakhir disinyalir menjadi penyebab ratusan buruh kehilangan pekerjaannya.

Baca Juga:Survei: Kelompok Tani sampai Pengangguran Unggulkan Prabowo Sebagai Calon Presiden 2024

"Jadi jumlah yang kena PHK mencapai 211 orang. Angka ini berdasarkan data lapor ke Disnakertrans. Dari ratusan buruh yang kena PHK, sebanyak 53 orang melakukan klaim JKP," terang Panji.

News

Terkini

Es campur kerap menjadi pilihan berbuka puasa sebagai besar masyarakat Indonesia.

News | 17:10 WIB

Mitsubishi XFC Concept dirancang untuk kemudahan pengoperasian.

News | 14:25 WIB

Mitsubishi XFC Concept ini memiliki konsep desain silky and solid yang memberikan kesan elegan dan desain yang mengalir harmonis dengan soliditas yang kuat.

News | 05:57 WIB

Untuk memulai ibadah puasa Ramadan, umat muslim wajib membaca niat puasa Ramadhan terlebih dahulu.

News | 03:19 WIB

Jadwal imsakiyah menjadi acuan bagi para takmir masjid atau musala untuk melaksanakan tugasnya menandai waktu salat.

News | 03:12 WIB

MMKSI memberikan penawaran yang sangat menarik untuk penjualan model kendaraan Mitsubishi Motors.

News | 21:00 WIB

Sunjaya menerima uang sejumlah Rp 4 miliar dari Sutikno selaku Direktur Utama PT Kings Property Indonesia dan Rp 7,02 miliar dari Am Huh, Kim Tae Hwa dan Herry Jung.

News | 23:38 WIB

Tim Maung Bandung sempat beberapa kali mendapatkan peluang emas melalui Febri Haryadi dan Ciro Alves, namun tendangan keduanya masih membentur tiang gawang.

News | 22:59 WIB

"Jumlah pastinya, siswa aktif SMAN 1 Lembang hanya 8 orang, mereka korban penyalahgunaan narkoba," ujarnya.

News | 18:42 WIB

Terdapat juga hastag #2024GubernurEnggal dan tulisan "PUNTEUN MOAL DIPILIH DEUI".

News | 18:22 WIB

Masjid Raya Islamic Centre yang berdiri di lahan seluas 6.406 meter persegi diresmikan Gubernur Khofifah pada Sabtu (18/3/2023).

News | 16:20 WIB

"Pelaku pertama kali mengenal korban karena korban pesan Grab, kemudian pelaku sebagai driver Grab merasa cocok dan berlangganan, kemudian mereka tinggal bersama," ujarnya.

News | 21:59 WIB

"Untuk si korban sendiri pernah berkeluarga tapi sudah berpisah, tapi si pelaku pengakuannya sudah memiliki keluarga dan memiliki anak tapi masih kami dalami," ujar Kapolres.

News | 16:16 WIB

Kenapa saya berkomentar karena penggunaan jas berwarna kuning karena saya anggap tidak pantas digunakaan saat melakukan pertemuan dengan murid," kata Sabil.

News | 18:17 WIB

"Gini saya ulangi lagi ya, takdir ke mana saya tidak tahu, yang pasti pasti lebih baik dirawat," kata Ridwan Kamil.

News | 14:56 WIB
Tampilkan lebih banyak