SuaraJabar.id - Bisnis ternak domba Garut bisa jadi pilihan usaha saat ini. Seperti yang digeluti Depi Darmana, peternak yang dibilang sukses mendulang cuan dari domba Garut yang dipeliharanya.
Usaha ternak domba Garut sudah dilakoni Depi sejak ia duduk di sekolah menengah pertama. Pria yang saat ini berusia 35 tahun itu masih belajar sekaligus membantu usaha ternak orang tuanya.
Kisah sukses Depi dalam ternak domba Garut diceritakannya ketika Suara.com menyambangi salah satu kandangnya di Desa Cihanjuang Rahayu, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Senin (21/11/2022).
"Saya dari SMP udah terjun bantuin orang tua. Sekarang ini nerusin usaha 0rang tua. Dari dulu udah dikenalin ke domba adu," kata Depi.
Baca Juga:Sempet Berinteraksi dengan John Lee yang Positif Covid-19, Bagaimana Kondisi Jokowi Saat Ini?
Menurutnya, usaha ternak domba Garut ialah bisnis yang sangat menjanjikan. Sebab, harga jualnya tidak akan pernah mengecewakan lantaran selalui dihargai tinggi dan laku di pasaran. Bahkan, Depi pernah menjual hingga Rp 200 juta untuk 1 ekor domba Garut.
"Sekarang saya ada sekitar 48 ekor. Jadi buat bisnis memang menjanjikan. Misalnya saya beli Rp 20 juta, bisa kejual sampe Rp 40 juta atau lebih dari 4 kali lipat. Bahkan saya pernah jual sampe Rp 200 juta," terang Depi.
Ada sejumlah alasan yang menurut Depi harga domba Garut bisa sampai dihargai mahal. Di antaranya dombanya lebih gagah, tangkas dan tanduknya yang unik. Harga akan semakin mahal dan memiliki daya tarik lebih jika selalu berprestasi ketika mengikuti kontes.
Untuk itu, Depi tak melulu menjual domba Garut miliknya. Sebab, ia kerap mengikutsertakan domba-domba gagah miliknya di berbagai kontes. Bahkan berkat kontes domba Garut, dia berkesempatan bertemu langsung Presiden Joko Widodo.
"Pernah ketemu RI 1 (Jokowi) karena domba. Waktu itu ada kontes tangkas domba Piala Presiden," ucap Depi.
Agar domba Garut miliknya selalu selalu tampil gagah, Depi selalu melakukan perawatan rutin. Dari mulai pola makan, pemberian vaksin dan vitamin hingga memeriksa kesehatannya ke dokter hewan.
"Pola makan harus teratur, jangan lupa juga sering diperiksa kesehatannya ke dokter hewan. Saya rutin dikasih vitamin, divaksin. Kalau makannya rumput, ampas tahu sama singkong," terang Depi.
Depi tak hanya beternak domba Garut. Ia juga menjual domba atau kambing pedaging yang biasa ia kirim ke jongko-jongko pasar di wilayah Bandung Raya. Dari usaha beternaknya itu, ia bisa mendapat omzet puluhan juta setiap bulannya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki