Walhi Jabar Sebut Co-firing di PLTU Indramayu dan Palabuhanratu Malah Bikin Warga Pusing dan Sesak Napas

"Warga mengatakan asap pekat itu makin tidak enak dihirup dan cepat sesaknya. Apalagi ketika mereka melakukan aktivitas di sawah, di kebun," kata Manajer Advokasi Walhi Jabar.

Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 15 Maret 2023 | 16:25 WIB
Walhi Jabar Sebut Co-firing di PLTU Indramayu dan Palabuhanratu Malah Bikin Warga Pusing dan Sesak Napas
DOK - Warga di sekitar PLTU Unit 1 Indramayu. [HO-Bukbisj Candra Ismet Bey]

Hingga tahun 2025, PLN membutuhkan sekitar 10,2 juta ton biomassa untuk menggantikan 10 persen kebutuhan batubara di PLTU.

Dan setiap tahunnya, PT Perhutani akan memasok 11.500 ton biomassa untuk PLTU Pelabuhan Ratu dan 14.300 ton per tahun biomassa untuk PLTU Rembang.

Meiki menekankan bahwa jika pemerintah serius untuk mengganti bahan bakar fosil dengan energi terbarukan, maka harus mengandalkan sumber-sumber yang tidak akan merusak lingkungan lebih lanjut. Mengingat letak geografis Indonesia, negara ini memiliki potensi untuk menghasilkan tenaga bersih yang bersumber dari energi matahari, angin, ombak, dan air.

"Masalahnya, sampai saat ini belum ada yang melakukan penelitian secara spesifik mengenai potensi energi terbarukan di setiap daerah di Indonesia," katanya.

Baca Juga:Walhi Sumsel: Banjir Bandang Lahat Terparah Selama Lima Tahun Terakhir, Warga Tidak Diingatkan Lebih Dini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak