Sejarah Masjid Agung Cimahi
Masjid Agung Cimahi mulai berdiri tahun 1817 Masehi atau sekitar 8 tahun setelah Jalan Raya Pos rampung dibangun.
Mulanya hanya bangunan panggung seluas 200 meter persegi yang dibangun di atas tanah wakaf RH. M. Nasir (Abu Nasir) melalui ahli warisnya, Rd. Hj. Halimah Basyah.
"Kalau menurut keluarga pewakaf tanah, masjid itu dibangun pada 1817 Masehi. 7 atau 8 tahun setelah Jalan Raya Pos selesai dibangun," ungkap Ketua Tjimahi Heritage Machmud Mubarok.
Baca Juga:Melanggar Izin, Tiang Reklame di Depan Masjid Agung Kalianda Dibongkar
Tahun 1962-an, masjid yang berdampingan dengan Alun-alun Cimahi itu mulai direnovasi lebih besar. Perombakan besar-besaran pun dimulai lalu bangunan baru masjid diresmikan pada 1 Juni 1979 oleh Bupati KDH Tk II Bandung, Lily Sumantri.
Seiring perubahan satus dari Kota Administratif Cimahi menjadi Kota Cimahi pada tahun 2001, ada perubahan lagi.
Kini Masjid Agung Kota Cimahi dapat menampung jamaah sebanyak 5.000 jamaah. Bangunan masjid yang sekarang masih menampilkan kesan masjid tradisional Indonesia dengan atap tumpang bersusun tiga.
Bahkan, kini tampilannya semakin cantik dengan penambahan serambi payung. Bak seperti di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, serambi payung tersebut tepat berada di bagian depan area masjid.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki