SuaraJabar.id - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran resmi umumkan susunan struktur yang berisi sejumlah tokoh nasional, politikus, purnawiraan hingga kalangan profesional untuk mengarungi Pilpres 2024.
Pengumuman struktur TKN Prabowo-Gibran ini dilakukan pada Senin (6/11) di Ballroom Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan. Ada 272 nama yang masuk ke struktur TKN Prabowo-Gibran.
Dari 272 anggota itu, terdapat 10 tokoh nasional yang menjadi Dewan Pembina. Satu dari sepuluh tokoh nasional itu ialah Kiai Asep Saifuddin Chalim. Ia bersama Habib Luthfi bin Ali bin Yahya menjadi tokoh agama di Dewan Pembina TKN Prabowo-Gibran.
Kiai Asep Saifuddin Chalim bagi warga Jawa Timur (Jatim) tentu tidak asing. Ia kerap dijuluki kiai miliarder yang memiliki sifat dermawan.
Baca Juga:Berpotensi Disalip Ganjar-Mahfud, Elektabilitas Prabowo-Gibran Malah Merosot Pasca Putusan MK
Menariknya Kiai Asep kelahiran Cirebon, Jawa Barat. Ia lahir pada 16 Juli 1955. Kiai Asep merupakan putra bungsu dari salah satu pendiri NU, KH. Abdul Chalim.
Sekedar informasi, KH. Abdul Chalim yang kelahiran Leuwimunding Majalengka, Jawa Barat adalah kawan akrab KH Abdul Wahab Hasbullah atau Mbah Wahab, salah satu pendiri NU. Kiai Chalim lahir pada Juli 1898 dari pasangan Mbah Kedung Wangsagama dan Nyai Suntamah.
Kembali ke anak Kiai Chalim, Kiai Asep merupakan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu), organisasi yang digagas oleh sang ayah dan Mbah Wahab.
Kiai Asep menempuh pendidikan sekolah dasar di SDN Leuwimunding 1 Majalengka. Sejak masih sekolah dasar, Kiai Asep memiliki otak moncer namun dengan karakter sedikit iseng.
Salah satu kemampuan Kiai Asep ialah otak berhitungnya. Untuk pelajaran matematika di kelas, Kiai Asep kerap membuat rekan-rekan sekolahnya terkagum-kagum.
Baca Juga:Giliran Bobby Nasution Membelot Dari PDIP Dukung Prabowo-Gibran, Gerindra: Kami Sambut
Lulus SD, Asep pun melanjutkan pendidikannya di SMPN 1 Leuwimunding, Majalengka. Ada satu cerita menarik saat Kiai Asep duduk di bangku SMP. Dikutip dari berbagai sumber, ia sempat meminta berhenti sekolah dan ingin menjadi pengembala seperti para Nabi.
- 1
- 2