Puluhan Rumah di Palabuhanratu Sukabumi Rusak Akibat Abrasi Pantai

Sebagian warga yang rumahnya mengalami kerusakan memilih untuk mengungsi.

Syaiful Rachman
Sabtu, 21 Desember 2024 | 07:05 WIB
Puluhan Rumah di Palabuhanratu Sukabumi Rusak Akibat Abrasi Pantai
Kondisi rumah warga yang rusak berat di pesisir Pantai Cipatuguran, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jabar akibat abrasi pantai pada Jumat, (20/12/2024). ANTARA/Aditya Rohman (Aditya A Rohman)

SuaraJabar.id - Abrasi pantai yang terjadi Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menyebabkan puluhan rumah rusak dan sebagian warga mengungsi.

"Kami masih melakukan pendataan, namun diperkirakan ada puluhan rumah yang terdampak akibat abrasi pantai dan gelombang pasang yang terjadi di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi," kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim di Sukabumi, Jumat (20/12/2024).

Menurut Medi, pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut dari petugas penanggulangan bencana kecamatan (P2BK), karena bencana tersebut tidak hanya terjadi di satu lokasi.

Gelombang pasang yang merendam sejumlah rumah warga di Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Jaba pada Selasa, (17/12/2024). ANTARA/HO)
Gelombang pasang yang merendam sejumlah rumah warga di Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Jaba pada Selasa, (17/12/2024). ANTARA/HO)

Selain itu, pihaknya sudah membantu tugas dalam upaya penanganan dampak bencana, karena selain fokus menangani dampak abrasi dan gelombang pasang, BPBD tengah berupaya membuka akses jalan di tiga kecamatan yang masih berstatus tanggap darurat bencana yakni Kecamatan Tegalbuleud, Kalibunder dan Pabuaran.

Baca Juga:Marwan Pastikan Logistik untuk Warga Terdampak Bencana di Sukabumi Mencukupi

Sementara, warga Kampung Cipatuguran Ujang Sudira mengatakan untuk rumah yang terdampak abrasi berada di RW 20 dan 21. Abrasi pantai ini sudah terjadi sejak 5 Desember 2024 lalu dan hingga kini lokasi yang terdampak semakin meluas.

Ada sekitar 10 rumah yang mengalami rusak berat, meskipun tidak ada korban jiwa pemilik rumah harus mengungsi ke rumah keluarganya yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Ini dilakukan agar warga yang rumahnya terdampak bisa tetap memantau kondisi rumahnya setiap saat.

Merasa khawatir abrasi pantai semakin meluas, ia memilih mengevakuasi keluarga dan barang-barang miliknya dirinya ke tempat yang lebih aman.

Untuk mencegah semakin meluasnya abrasi yang dikarenakan rob, pihaknya meminta kepada dinas terkait untuk membuat tanggul dan memperbaiki yang rusak karena terbawa air laut pasang.

[ANTARA]

Baca Juga:Raup Untung Miliaran Rupiah, Pengoplos Elpiji Subsidi di Sukabumi Kena Batunya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini