Tanggul di Pesisir Desa Eretan Kulon Jebol, Permukiman Warga Terendam Banjir Setinggi 40 Cm

Polres Indramayu kerahkan personel untuk membantu menutup sementara tanggul yang jebol.

Syaiful Rachman
Rabu, 29 Januari 2025 | 20:17 WIB
Tanggul di Pesisir Desa Eretan Kulon Jebol, Permukiman Warga Terendam Banjir Setinggi 40 Cm
Personel Polres Indramayu dikerahkan membantu menangani tanggul jebol di Indramayu, Jawa Barat, Rabu (29/1/2025). (ANTARA/Fathnur Rohman)

SuaraJabar.id - Kepolisian Resor (Polres) Indramayu, Jawa Barat, mengerahkan sejumlah personel untuk membantu menutup sementara tanggul yang jebol akibat gelombang tinggi dan banjir rob di pesisir Desa Eretan Kulon, Indramayu.

Kepala Satsabhara Polres Indramayu AKP Wawan di Indramayu, Rabu (29/1/2025), mengatakan upaya tersebut dilakukan untuk mengurangi dampak banjir rob yang merendam permukiman warga dengan ketinggian air sekitar 40 cm.

“Kami berupaya menutup sementara tanggul yang jebol dengan batu yang ada di sekitar lokasi untuk mencegah air semakin masuk ke permukiman,” kata Wawan dikutip ANTARA.

Selain menutup tanggul, pihak kepolisian juga beberapa kali membantu dan mengevakuasi warga terdampak banjir, termasuk membujuk mereka yang masih bertahan di rumah agar mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Baca Juga:JPU: Panji Gumilang Gunakan Dana Yayasan Puluhan Miliar untuk Bayar Utang Pribadi

“Sejak pagi kami bersama Polsek telah melakukan evakuasi. Kami sudah berupaya meyakinkan warga yang enggan mengungsi agar segera pindah ke lokasi lebih aman,” ujarnya.

Dia mengatakan banjir rob mulai menggenangi ratusan rumah di Desa Eretan Kulon sejak Rabu pagi. Gelombang tinggi yang mencapai empat meter juga mengakibatkan sedikitnya lima rumah di kawasan pesisir itu mengalami kerusakan.

Seorang warga, Sajidin (55), mengatakan banjir rob yang terjadi kali ini merupakan yang terparah sejak awal 2025.

Akibat kejadian ini, lanjut dia, sejumlah warga terpaksa mengungsi ke rumah saudara atau tetangga yang tidak terdampak banjir.

“Air mulai masuk sejak pukul 06:00 WIB dan sampai sekarang belum surut. Gelombang tinggi membuat tanggul jebol, sehingga air langsung masuk ke permukiman,” ucap dia.

Baca Juga:Sidang Perdana Kasus TPPU Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang Digelar PN Indramayu

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak