SuaraJabar.id - Warga memprotes aktivitas penambangan batu karst di bukit Karang Numpang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi. Mereka khawatir kegiatan ini merusak ekosistem alam, menimbulkan polusi, dan menyebabkan kelangkaan air.
Dilansir sukabumiupdate.com, jaringan suara.com, penambangan batu karst di bukit Karang Numpang sudah berlangsung sejak satu tahun lalu.
Lokasi penambangan tepat di atas bukit Karang Numpang, lokasi yang menjadi tujuan wisata di wilayah Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh.
Bukit yang terkenal dengan pemandangan kota yang indah pada malam hari, sering menjadi tempat berkemah wisatawan lokal. Namun sejak adanya tambang tersebut, kegiatan berkemah tak lagi terlihat.
Baca Juga:Suami di Sukabumi Bantah Tudingan Paksa Istri Siri Lakukan Aborsi
"Dulu banyak yang datang ke sini untuk camping. Sekarang udah enggak ada soalnya ada aktivitas tambang. Akses ke atas juga udah enggak ada sekarang," kata Atuy (29 tahun), warga setempat, Kamis (30/1/2025).
"Kekhawatiran warga, ya selain objek wisata udah nggak ada lagi, terus takutnya ada kelangkaan air atau pencemaran lingkungan, soalnya lokasinya ada di atas," ujar Atuy.
Warga berharap pemerintah segera bertindak tegas terhadap aktivitas penambangan ini.
"Harapannya ya ingin pemerintah tinjau ulanglah izin operasinya," kata Atuy.
Baca Juga:Gempa Bumi Guncang Sukabumi dan Bogor, Warga Diimbau Tetap Tenang