Viral Siswa SD Karawang Renang di Meja dan Lantai, Ini Komentar Pedas Dedi Mulyadi

Menurut Dedi, masalah utamanya adalah biaya yang sering dikeluhkan oleh orang tua murid.

Syaiful Rachman
Rabu, 26 Februari 2025 | 14:06 WIB
Viral Siswa SD Karawang Renang di Meja dan Lantai, Ini Komentar Pedas Dedi Mulyadi
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (kiri) bercanda dengan Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin (kanan) saat melihat Kujang pada serah terima jabatan Gubernur Jawa Barat di Gedung DPRD Jawa Barat, Bandung, Jawa Barat, Jumat (21/2/2025). Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan resmi mengemban tugas sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat periode 2025-2030 dengan mengedepankan visi Jabar Istimewa, Kampung Diurus Kota Ditata. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/foc.

SuaraJabar.id - Belum lama ini video yang memperlihatkan sekelompok siswa sekolah dasar (SD) di Karawang, Jawa Barat, sedang melakukan latihan renang di atas meja dan lantai halaman sekolah viral di berbagai platfrom media sosial.

Diketahui siswa berlatih renang di meja dan lantai tersebut merupakan murid SD Pinayungan I dan Pinayungan II, Desa Pinayungan, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang, Jawa Barat.

Menanggapi video viral tersebut, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebut jika guru kurang memahami esensi pendidikan dan arah olahraga. Menurutnya, masalah utama bukan pada aktivitas renang itu sendiri melainkan biaya yang sering dikeluhkan oleh orang tua murid.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan pidato pertama saat rapat Paripurna DPRD Jawa Barat di Gedung DPRD Jawa Barat, Bandung, Jawa Barat, Jumat (21/2/2025). Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan komitmen untuk meningkatkan layanan kesehatan, mengembangkan ekonomi kerakyatan, investasi berbasis lingkungan hingga pemerataan pendidikan dan sosial dalam rencana strategis pembangunan provinsi Jawa Barat dalam lima tahun ke depan. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/foc.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan pidato pertama saat rapat Paripurna DPRD Jawa Barat di Gedung DPRD Jawa Barat, Bandung, Jawa Barat, Jumat (21/2/2025). Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan komitmen untuk meningkatkan layanan kesehatan, mengembangkan ekonomi kerakyatan, investasi berbasis lingkungan hingga pemerataan pendidikan dan sosial dalam rencana strategis pembangunan provinsi Jawa Barat dalam lima tahun ke depan. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/foc.

Dedi pun mengkritik keras praktik kolektivitas pembayaran tiket yang dikoordinasikan oleh guru yang bekerja sama dengan pengelola kolam renang karena akan menjadi beban tambahan bagi orang tua murid.

Baca Juga:Korupsi di Lingkungan Dinas Peternakan dan Perikanan Purwakarta, Kejari Tetapkan Dua Tersangka

Dalam videonya Dedi Mulyadi juga mengungkapkan guru tersebut tidak mengerti esensi pendidikan dan arah olahraga. Ia mengkritik praktik pembayaran tiket kolam renang yang sering kali dilakukan oleh guru yang bekerja sama dengan pihak pengelola kolam. Menurutnya, hal ini dapat menciptakan beban tambahan bagi orang tua siswa

“Guru bisa tetap melaksanakan kegiatan renang tanpa harus mengurus tiket siswa secara kolektif. Ia menyarankan agar guru menunggu di kolam renang, sementara siswa membeli tiket secara mandiri dan datang dengan kesadaran sendiri,” ujarnya dikutip dari TikTok @dedimulyadiofficial, Rabu (26/2/2025).

Jika orang tua tidak mampu membayar tiket, kata mantan bupati Purwakarta itu, siswa tak perlu dipaksa mengikuti pelajaran renang. Dedi menambahkan, esensi pendidikan adalah mengembangkan minat dan bakat siswa tanpa membebani mereka dengan biaya tambahan.

“Kejadian ini menyoroti pentingnya pemahaman esensi pendidikan oleh para pendidik dan perlunya kebijakan yang tidak memberatkan orang tua siswa dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah,” papar Dedi menanggapi adanya guru yang menerapkan latihan renang di meja dan lantai.

Baca Juga:Kebijakan Dedi Mulyadi Bagi-bagi Mobil Dinas Didukung Legislator

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini