Ibu dan Anak Balita Hilang Diterjang Banjir Bandang di Palabuhanratu

Pencarian masih dilakukan tim SAR.

Syaiful Rachman
Jum'at, 07 Maret 2025 | 17:05 WIB
Ibu dan Anak Balita Hilang Diterjang Banjir Bandang di Palabuhanratu
Petugas melakukan pencarian terhadap korban bencana banjir bandang di Kampung Gumelar, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jumat (7/3/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi

SuaraJabar.id - Seorang ibu dan anak balitanya dilaporkan hilang setelah banjir bandang menerjang Kampung Gumelar, Palabuhanratu, Sukabumi, Kamis malam, 6 Maret 2025.

Korban, Santi (40 tahun) dan anaknya, Nurul (3 tahun), sempat bertahan di kontrakan mereka sebelum bangunan itu roboh diterjang arus Sungai Cipalabuan.

"Sebelum banjir besar datang, sudah dibilangin ayo ke atas, tapi mereka bilang nanti saja. Tidak lama kemudian, air naik seperti ombak di laut sekitar jam sembilan malam. Pas kejadian air itu sampai leher," kata Dina (59 tahun), saksi mata, Jumat (7/3/2025).

Petugas melakukan pencarian terhadap korban bencana banjir bandang di Kampung Gumelar, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jumat (7/3/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Petugas melakukan pencarian terhadap korban bencana banjir bandang di Kampung Gumelar, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jumat (7/3/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi

"Air sudah tinggi, lumpur sudah di mana-mana. Waktu itu terdengar suara minta tolong, tapi kondisinya parah. Ada yang mencoba mengambil tali untuk menolong, tapi saat kembali, rumah mereka sudah hancur diterjang arus. Setelah itu, tidak ada suara apa pun lagi," ungkap Dina dilansir sukabumiupdate.com, jaringan suara.com.

Baca Juga:BPBD: Tujuh Lokasi di Kota Sukabumi Terendam Banjir pada Kamis Malam

Koordinator Pos SAR Basarnas Sukabumi, Suryo Adianto, mengungkapkan pihaknya mendapatkan laporan dari pemilik kontrakan tempat korban tinggal.

"Kami mendapatkan informasi kontrakan tersebut hancur akibat arus deras Sungai Cipalabuan. Di dalamnya terdapat dua orang, yakni Ibu Santi (40 tahun) dan anaknya, Nurul, yang berusia 3 tahun," jelas Koordinator Pos SAR Basarnas Sukabumi, Suryo Adianto.

Menurut saksi mata, korban sempat disarankan mengungsi, namun memilih bertahan. Saat air memenuhi rumah, mereka mencoba keluar melalui pintu belakang, tetapi terlambat.

Basarnas dan tim gabungan terus melakukan pencarian, menduga korban tertimbun puing-puing bangunan.

"Kami menduga korban tertimbun di bawah tumpukan sampah dan puing-puing bangunan yang terbawa arus. Saat ini kami berupaya membersihkan area tersebut untuk memudahkan pencarian," kata Suryo.

Baca Juga:Disperkim Jabar: Biaya Replika Penyu Gadobangkong Bukan Rp15,6 Miliar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini