“Karena ekonominya lagi kurang baik aja,” jawab Sidiq.
Dedi kemudian bertanya secara detil mengapa motor Sidiq bisa digadaikan oleh kedua orangtuanya.
Sidiq pun mengaku bahwa motornya itu terpaksa digadaikan untuk biaya makan sehari-hari keluarganya.
“Jadi motornya digadein buat apa?,” tanya Dedi Mulyadi.
Baca Juga:Pigai Bela Kebijakan Dedi Mulyadi: Pendidikan Militer untuk Siswa Nakal Tak Langgar HAM
“Buat makan pak, buat makan sehari-hari,” sahut Sidiq.
“Buat makan sampai gadein motor? Sekarang masih?,” tanya Dedi lagi.
“Masih, entar ditebusnya habis lebaran haji,” jawab Sidiq.
Dedi Mulyadi kemudian menanyakan soal berapa uang yang didapat dari hasil gadai motor tersebut. Ia pun langsung menggantinya untuk menebus motor Sidiq itu.
“Berapa digadeinnya?,” tanya Dedi.
Baca Juga:Tolak Bantuan Dedi Mulyadi, Ayah Pengangguran 11 Anak Tak Mau Vasektomi
“Rp 3,5 juta pak,” jawab Sidiq.
“Rp 3,5 juta digadeinnya, ini gue bayarin, diitung dulu takut kurang,” timpal Dedi sembari memberikan uang untuk Sidiq.
Dedi berpesan agar setelah Sidiq pulang dari rumah dinasnya segera menebus motornya tersebut.
“Awas lo gadein motor, tebus, ya. Pulang ke rumah langsung nangis,” ujar Dedi.
SMK Negeri 1 Tambelang sebelumnya viral di sosial media hingga videonya diposting ulang oleh sang Gubernur.
Dedi mengapresiasi siswa-siswi SMK Negeri 1 Tambelang yang sudah menggelar momen perpisahan dengan cara sederhana, yaitu mendatangkan mobil Pemadam Kebakaran.