Tolak Bantuan Dedi Mulyadi, Ayah Pengangguran 11 Anak Tak Mau Vasektomi

Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @folkshitt menunjukkan saat Dedi Mulyadi mendatangi sebuah keluarga dengan ayah penganguran 11 anak.

Hairul Alwan
Kamis, 08 Mei 2025 | 19:27 WIB
Tolak Bantuan Dedi Mulyadi, Ayah Pengangguran 11 Anak Tak Mau Vasektomi
Gubernur Jawa Barat meminta ayah pengangguran 11 anak KB alias vasektomi. [Instagram @folkshitt]

SuaraJabar.id - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi akhir-akhir ini banyak menjadi sorotan publik dengan berbagai kebijakan barunya salah satunya adalah menghidupkan program Keluarga Berencana (KB) bagi laki-laki atau vasektomi.

Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @folkshitt menunjukkan saat Dedi Mulyadi mendatangi sebuah keluarga dengan ayah penganguran 11 anak.

Lantaran kondisi sang ayah tengah menganggur, beberapa anak harus berjualan kue di jalanan hingga tak menikmati bangku sekolah.

Saat berjumpa dengan bapak tersebut Dedi Mulyadi menawarkan sejumlah bantuan seperti memberikan modal usaha untuk menjadi pengajar hingga menerbitkan bukunya.

Baca Juga:Kontroversial Vasektomi Usulan Dedi Mulyadi, DPRD Jabar Minta Diganti dengan Usaha Keluarga Miskin

Namun, Dedi Mulyadi memberi syarat bapak 11 anak tersebut harus melakukan KB.

"Bapak gak ngajar aja, buka dong kelas anak-anak belajar baca tulis," ucap Dedi Mulyadi kepada ayah 11 anak itu.

"Sewa tempatnya," tanya bapak dalam video tersebut.
"Saya sewain tempat," timpal Dedi Mulyadi mengaku siap menanggung biaya sewa tempat untuk usaha bapak itu..

"Serius pak?," tanya bapak tersebut mempertanyakan pernyataan pria yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat atau Jabar itu.

"Serius, tapi bapak mau KB," jawab mantan Bupati Purwakarta dua periode itu hingga membuat sang bapak dan anak-anaknya tertawa.

Baca Juga:Setelah Remaja, Dedi Mulyadi Akan Masukkan Pegawai Pemprov Nakal Dan Osis ke Barak Militer

Namun sayangnya, niat baik Dedi untuk membantu keluarga tersebut malah langsung ditolak dengan alasan bahwa bapak itu tak ingin digaji olehnya karena lebih memilih digaji Tuhan.

Seolah tak menyerah ia menawarkan bantuan lain untuk mencetak buku sesuai keinginan bapak tersebut.

"Saya siapin tempat bagi bapak untuk ngajar anak-anak Majalengka terutama anak-anak yang tidak sempat sekolah bapak ajarin baca tulis, aku gaji tiap bulan," ucap Dedi Mulyadi.

"Masalah digaji pak kan entrepreneur pak, entrepreneur mah Allah udah gaji," jawab bapak itu cepat.

"Iya tapi kan daripada di rumah gak ada beras atau aku bayar pakai beras," lanjut Dedi.

"No, no, no, kita rencananya pengen bikin buku itu cetak pak dan dijual se-Indonesia," tolak bapak itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak