SuaraJabar.id - Bencana alam kembali menerjang Kabupaten Cianjur. Kali ini, banjir bandang yang disertai tanah longsor secara bersamaan menghantam Kampung Babakan di Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, pada Rabu petang.
Peristiwa ini tidak hanya menyebabkan kerusakan material yang signifikan, tetapi juga melumpuhkan aktivitas warga setelah akses jalan penghubung antar desa terputus total.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur kini berpacu dengan waktu, mengerahkan personel dan berkoordinasi untuk menurunkan alat berat guna membuka isolasi wilayah dan membantu warga yang terdampak.
Menurut analisis awal BPBD, bencana ganda ini dipicu oleh faktor tunggal: kegagalan sistem drainase. Kepala BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Kusmanawijaya, menjelaskan bahwa hujan dengan intensitas sangat deras yang mengguyur wilayah tersebut membuat saluran air di atas perkampungan tak mampu menampung debit air.
Baca Juga:Penyebab Banjir Bandang yang Terjang Dua Desa di Cianjur, Rendam Rumah hingga 2 Meter
Akibatnya, saluran air jebol, dan air bah bercampur lumpur langsung menerjang pemukiman warga yang berada di bawahnya.
"Banjir bandang dan longsor terjadi akibat saluran air di atas perkampungan tidak berfungsi dengan baik, sehingga saat hujan turun deras membuat air bah merendam perkampungan," jelas Asep dilansir dari Antara, Rabu 6 Agustus 2025.
Keganasan air bah dan longsoran tanah meninggalkan jejak kerusakan yang nyata. Laporan dari tim di lapangan mencatat dampak sebagai berikut:
- 2 rumah mengalami rusak berat.
- 26 rumah lainnya ikut terdampak, dengan 12 di antaranya mengalami rusak ringan.
- 9 jiwa dari dua kepala keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
![Warga beraktivitas di tengah banjir yang melanda di Jalan Tipala, Makassar, Jakarta Timur, Senin (7/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/07/92727-banjir-jakarta-banjir-banjir-di-makassar-jakarta-timur-ilustrasi-banjir.jpg)
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa bencana alam yang terjadi, namun dua kepala keluarga terdiri atas sembilan jiwa mengungsi karena rumah mereka rusak berat akibat banjir disertai longsor yang terjadi Rabu petang," kata Asep.
Sementara itu, puluhan keluarga lainnya memilih untuk bertahan dan mulai membersihkan lumpur yang masuk ke dalam rumah mereka setelah air surut. Meski begitu, BPBD tetap mengimbau warga untuk waspada tinggi.
Baca Juga:Jembatan Ditelan Banjir, Ratusan Warga di Pelosok Cianjur Terancam Terisolasi
"Warga diminta tetap waspada dan segera mengungsi ketika hujan kembali turun terutama saat malam hari," tambahnya.
Masalah paling mendesak yang dihadapi warga saat ini adalah akses jalan penghubung antar desa yang terputus total.
Material longsoran tanah setebal satu meter menutupi badan jalan, melumpuhkan seluruh aktivitas ekonomi dan sosial warga.
Upaya manual yang dilakukan warga untuk membersihkan longsoran terbukti tidak cukup. Harapan kini tertumpu pada kedatangan alat berat.
"Kami sudah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menurunkan alat berat, sementara warga masih berupaya membuka kembali akses jalan yang tertutup longsor dengan alat manual," tegas Asep.
Hal senada diungkapkan oleh Camat Cipanas, Firman Edi. Pihaknya telah melaporkan kondisi darurat ini ke pemerintah kabupaten untuk percepatan penanganan.