Duka di Pemprov Jabar: Kadisnakertrans Teppy Wawan Wafat Usai Main Pingpong Rayakan 17 Agustus

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Jawa Barat, Teppy Wawan Dharmawan, meninggal dunia usai bermain pingpong untuk perayaan 17 Agustus

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 09 Agustus 2025 | 14:21 WIB
Duka di Pemprov Jabar: Kadisnakertrans Teppy Wawan Wafat Usai Main Pingpong Rayakan 17 Agustus
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Jawa Barat Teppy Wawan Dharmawan dalam kegiatan di Bandung, sekitar bulan Januari 2025. [ANTARA/Ricky Prayoga]

SuaraJabar.id - Kabar duka menyelimuti lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar).

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Jabar, Teppy Wawan Dharmawan, meninggal dunia secara mendadak pada Jumat (8/8/2025) pukul 12.13 WIB.

Peristiwa tragis ini terjadi sesaat setelah Teppy berpartisipasi dalam pertandingan pingpong untuk memeriahkan perayaan Hari Kemerdekaan ke-80 RI.

Teppy menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Edelweiss, Kota Bandung.

Baca Juga:Pemdaprov Jabar Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Untuk Mitigasi Bencana

Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman, sebelum insiden tersebut, Teppy sempat mengikuti rapat di kantor Bappeda Jabar pada pagi hari.

Setelah rapat, ia kembali ke kantor Disnakertrans yang sedang mengadakan kegiatan perlombaan 17 Agustusan.

"Di Disnakertrans saat itu juga digelar kegiatan 17 Agustus-an. Almarhum ikut bermain pingpong," kata Herman.

Diduga kuat, Teppy mengalami kelelahan setelah beraktivitas fisik di tengah agenda yang padat.

Ia tiba-tiba pingsan di lokasi acara. Kabar ini sangat mengejutkan banyak pihak, terutama karena Teppy selama ini dikenal dalam kondisi sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit serius.

Baca Juga:Cegah Bencana Alam yang Semakin Parah, Pemprov Jabar Evaluasi Tata Ruang Wilayah

"Selama ini yang kami ketahui beliau sehat. Dari kami sekali lagi berdukacita yang mendalam, kami yakin Pak Teppy adalah rekan kerja sahabat yang baik dan insyaallah, beliau husnulkhatimah. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," ucap Herman.

Kehilangan Sosok Ulet dan Penuh Visi

Kepergian Teppy Wawan Dharmawan meninggalkan duka mendalam, tak terkecuali bagi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Dedi mengenang Teppy sebagai sosok aparatur sipil negara (ASN) yang ulet, berdedikasi tinggi, dan selalu memiliki visi kuat dalam setiap tugas yang diembannya.

"Kepergiannya meninggalkan jejak prestasi yang luar biasa," ucap Dedi Mulyadi.

Dedi mengungkapkan bahwa dalam beberapa waktu terakhir, ia tengah intens berkolaborasi dengan almarhum untuk mengerjakan sebuah proyek strategis, yaitu platform digital ketenagakerjaan.

Proyek ini menjadi salah satu bukti nyata inovasi dan dedikasi Teppy dalam meningkatkan layanan publik.

"Setiap bertemu, saya pasti menanyakan perkembangan proyek itu. Pernah saya tantang bisa enggak, dan dengan mantap beliau menjawab, siap Pak," ujarnya.

Pertemuan terakhir Dedi dengan Teppy terjadi pada 5 Agustus 2025 di acara Rakerkonas Apindo di Bandung. Dedi mengaku kaget karena saat itu Teppy tampak sangat sehat.

"Saya kenal lama sebelum jadi gubernur sudah kenal baik dan sering telepon. Waktu itu beliau menjabat Sekretaris KPU Jabar, dan kami sering teleponan. Saat saya masih anggota DPR RI pun komunikasi kami tetap terjalin. Karena itu saya sungguh tak menyangka beliau pergi, apalagi sebelumnya tampak sehat-sehat saja," ucap Dedi.

Jejak Karier ASN Berprestasi

Teppy Wawan Dharmawan lahir di Tasikmalaya pada 14 Oktober 1966.[6] Ia meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak.

Sepanjang kariernya sebagai ASN, Teppy dikenal sebagai salah satu yang terbaik di lingkungan Pemprov Jabar dan pernah mengemban berbagai amanah penting.

Sebelum menjabat sebagai Kadisnakertrans, ia pernah menjadi Sekretaris KPU Jawa Barat dan Penjabat (Pj) Bupati Karawang pada tahun 2024.

Dedikasinya pada negara juga dibuktikan dengan penghargaan Bintang Lencana Adhitya Karya Mahatva Yodha yang diterimanya pada Desember 2007. Kepergiannya saat merayakan semangat kemerdekaan menjadi kehilangan besar bagi Jawa Barat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak