Kabar Buruk! 18.187 Warga Bogor Kehilangan BPJS Gratis, Ini Penyebab dan Solusinya

Sebanyak 18.187 peserta BPJS Kesehatan dari kelompok Penerima Bantuan Iuran (PBI) baru saja dinonaktifkan kepesertaannya.

Andi Ahmad S
Minggu, 10 Agustus 2025 | 18:06 WIB
Kabar Buruk! 18.187 Warga Bogor Kehilangan BPJS Gratis, Ini Penyebab dan Solusinya
Ilustrasi kartu BPJS Kesehatan. (Ist)

SuaraJabar.id - Sebuah kabar mengejutkan datang bagi puluhan ribu warga Kota Bogor yang selama ini bergantung pada layanan kesehatan gratis dari pemerintah.

Sebanyak 18.187 peserta BPJS Kesehatan dari kelompok Penerima Bantuan Iuran (PBI) baru saja dinonaktifkan kepesertaannya.

Ini berarti, mereka tidak bisa lagi menggunakan fasilitas kesehatan secara gratis.

Kelompok yang terdampak ini adalah segmen masyarakat paling rentan, yaitu mereka yang tergolong tidak mampu atau miskin, termasuk di dalamnya para lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun yang menggantungkan jaminan kesehatan mereka pada bantuan pemerintah.

Baca Juga:Kenali Jebakan Halus Teroris: Modus Perekrutan Kini Menyamar Lewat Kegiatan Sehari-hari

Mengapa Ribuan Data Tiba-tiba Dihapus?

Penghapusan massal ini bukanlah sebuah kesalahan acak. Menurut Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin dan Jaminan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor, Yosep Berliana, langkah ini merupakan hasil dari proses pemadanan dan pembersihan data yang dilakukan secara terpusat oleh Kementerian Sosial (Kemensos).

"Awalnya, ditemukan adanya anomali data pada sekitar 29 ribu peserta BPJS PBI di Kota Bogor," jelas Yosep kepada wartawan, dilansir Minggu 10 Agustus 2025.

Anomali ini berarti adanya data yang tidak sinkron, tidak valid, atau bermasalah. Untuk mengatasi hal ini, Kemensos melakukan verifikasi ulang melalui sistem Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DT-SEN).

Hasilnya, sebanyak 18.187 data peserta terpaksa dieliminasi atau dinonaktifkan dari daftar penerima manfaat.

Baca Juga:Lumpuhkan Sel Teror, Densus 88 Tangkap 6 Terduga Teroris di Aceh, Depok, dan Sulawesi Tengah

Penyebab spesifik di balik penghapusan data tersebut antara lain:

  • Peserta Telah Meninggal Dunia: Namun datanya masih aktif sebagai penerima bantuan.
  • Pindah Domisili: Warga yang sudah tidak lagi berdomisili atau terdata sebagai penduduk Kota Bogor.
  • Data Tidak Ditemukan: Data peserta tidak padan dengan data kependudukan nasional (NIK di KTP dan KK).
  • Dianggap Sudah Mampu: Berdasarkan verifikasi terbaru, peserta dinilai telah mengalami perbaikan kondisi ekonomi dan tidak lagi masuk kategori miskin.

Status BPJS Gratis Anda Tiba-tiba Nonaktif? Jangan Panik, Ini yang Harus Dilakukan

Cara Cek Bantuan Subsidi Upah Periode Juni-Juli 2025, Pekerja Dapat Rp600 Ribu. [ANTARA/HO-BPJAMSOSTEK]
Cara Cek Bantuan Subsidi Upah Periode Juni-Juli 2025, Pekerja Dapat Rp600 Ribu. [ANTARA/HO-BPJAMSOSTEK]

Bagi warga yang merasa masih layak menerima bantuan namun kepesertaannya dinonaktifkan, pintu untuk pendaftaran ulang masih terbuka lebar.

Dinsos Kota Bogor menegaskan bahwa warga bisa mengajukan kembali datanya agar bisa diusulkan kembali ke Kemensos.

Berikut adalah alur administrasi yang harus ditempuh:

  • Mulai dari Kelurahan: Langkah pertama adalah mendatangi kantor kelurahan sesuai dengan domisili Anda. Siapkan dokumen kependudukan seperti KTP dan Kartu Keluarga (KK).
  • Proses di Tingkat Kelurahan: Sampaikan maksud Anda untuk mengajukan kembali sebagai peserta BPJS PBI. Petugas kelurahan akan membantu proses verifikasi awal dan memasukkan data Anda.
  • Diteruskan ke Dinas Sosial (Dinsos): Setelah dari kelurahan, data pengajuan akan diteruskan ke Dinsos Kota Bogor untuk divalidasi lebih lanjut.
  • Diusulkan Kembali ke Kemensos: Jika data Anda dinyatakan valid dan layak, Dinsos akan mengusulkan kembali nama Anda ke Kemensos untuk dimasukkan ke dalam DTKS sebagai calon penerima BPJS PBI pada periode berikutnya.

Penting untuk dipahami bahwa proses ini membutuhkan waktu, karena pengesahan data penerima bantuan dilakukan secara periodik oleh Kemensos. Oleh karena itu, warga diimbau untuk proaktif memeriksa status kepesertaan mereka dan segera mengurusnya jika menemukan data mereka telah nonaktif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak