- Motif pembunuhan masih menjadi teka-teki dan dalam proses penyelidikan
- Pelaku berjumlah empat orang dan saat ini masih buron
- Terjadi pembunuhan brutal terhadap Faizal di Cianjur
SuaraJabar.id - Malam Minggu yang seharusnya diisi dengan santai atau perjalanan pulang, berubah menjadi arena horor yang mematikan di Jalan Raya Agrabinta, Cianjur.
Kegelapan dan sunyinya jalan menjadi saksi bisu pembantaian brutal terhadap seorang pemuda, Faizal (28).
Ia ditemukan tewas bersimbah darah, tubuhnya dipenuhi luka bacokan, ditinggalkan begitu saja di aspal yang dingin.
Insiden ini bukan sekadar perkelahian biasa. Ini adalah sebuah penyergapan terencana yang dilakukan oleh empat sosok misterius, yang kini menjadi target utama perburuan besar-besaran oleh aparat Kepolisian Resor Cianjur.
Baca Juga:Perburuan 4 Pembunuh Misterius: Faizal Tewas Dihujani Bacokan, Saksi Kunci Lolos dari Maut
Kisah mengerikan ini terungkap dari kesaksian Beben, rekan korban yang secara ajaib berhasil lolos dari maut.
Keterangannya kepada polisi melukiskan detik-detik mencekam saat mereka disergap.
Menurut Kapolsek Agrabinta, AKP Nanda Riharja, malam itu Faizal sedang membonceng Beben dengan sepeda motor. Tanpa firasat apapun, petaka datang dari kegelapan.
"Keterangan saksi Beben, tiba-tiba diserang empat orang tidak dikenal dengan senjata tajam saat melintas di Jalan Raya Agrabinta pada Minggu malam," kata AKP Nanda pada Senin.
Dalam serangan mendadak itu, para pelaku yang bersenjatakan tajam langsung mengayunkan senjata mereka.
Baca Juga:Babak Baru Korupsi Rel Kereta Api: KPK Bidik Lingkaran Politik, Wasekjen PDIP Dipanggil Jadi Saksi
Di tengah kepanikan, Beben berhasil melarikan diri dan menyelamatkan nyawanya. Namun, Faizal tidak seberuntung itu.
Ia tertinggal dan menjadi bulan-bulanan amuk brutal keempat pelaku.
Saat ditemukan, pemuda asal Desa Sindangsari itu sudah tak bernyawa dalam kondisi mengenaskan, tergeletak di tengah jalan.
Tim gabungan dari Polsek Agrabinta dan Satreskrim Polres Cianjur langsung bergerak cepat.
Garis polisi dibentangkan, olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dilakukan untuk mencari jejak sekecil apapun yang ditinggalkan para pelaku.
Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Nova Bhayangkara, menegaskan bahwa seluruh anggotanya telah disebar. Perburuan terhadap empat pelaku menjadi prioritas utama.
"Kami sudah mengantongi ciri-ciri dari para pelaku berdasarkan keterangan saksi Beben, namun identitas-nya belum diketahui," ujar AKP Nanda, menyoroti tantangan terbesar dalam kasus ini. Beben, sang saksi kunci, tidak mengenali wajah para penyerang.
"Kami masih melakukan penyelidikan terkait modus-nya," kata AKP Nova.
Pihak kepolisian mengimbau warga yang mungkin berada di sekitar lokasi atau melihat gerak-gerik mencurigakan dari empat orang pada malam kejadian untuk segera memberikan informasi.
Setiap detail bisa menjadi kunci untuk mengungkap identitas para pembunuh dan menguak tabir di balik horor malam Minggu di Agrabinta.
"Kami segera temukan identitas-nya dan menangkap pelaku guna mengungkap motif pembunuhan," pungkasnya.