Jawa Barat Ambil Alih RSUD Kota Bogor, Siap Jadi Pusat Rujukan Regional

Melalui Dinas Kesehatan, Pemprov Jabar secara intensif melakukan verifikasi lapangan terhadap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor.

Andi Ahmad S
Kamis, 25 September 2025 | 14:08 WIB
Jawa Barat Ambil Alih RSUD Kota Bogor, Siap Jadi Pusat Rujukan Regional
RSUD Kota Bogor. [Suara.com/Andi Ahmad Sulaendi]
Baca 10 detik
  • Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bogor menghadapi dugaan keracunan.

  • Investigasi awal belum pastikan keracunan, perlu tunggu hasil lab makanan dan riwayat kesehatan.

  • Tiga siswa telah pulang, satu siswa lain masih dirawat. Program MBG diperketat pengawasannya.

SuaraJabar.id - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) kini mengambil langkah besar dalam upaya peningkatan kualitas layanan kesehatan di wilayahnya.

Melalui Dinas Kesehatan, Pemprov Jabar secara intensif melakukan verifikasi lapangan terhadap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor.

Verifikasi ini merupakan tahapan krusial menuju proses alih kepemilikan rumah sakit dari Pemerintah Kota Bogor ke Pemprov Jabar, sebuah keputusan strategis yang diharapkan akan membawa dampak signifikan bagi masyarakat luas.

Inisiatif ini menandai komitmen serius pemerintah provinsi untuk mengoptimalkan fasilitas kesehatan dan menjadikannya lebih mudah diakses oleh publik.

Baca Juga:Dedi Mulyadi Stop Penerimaan CPNS di Jabar, Ini Alasannya!

Wacana alih kepemilikan ini bukanlah hal baru, namun kini memasuki fase implementasi yang konkret.

Latar belakang keputusan ini tak lepas dari beban operasional tinggi dan jumlah pasien yang terus meningkat di RSUD Kota Bogor, yang kerap membuat fasilitas tersebut kewalahan.

Pemprov Jabar melihat peluang untuk mengintervensi dan mengangkat standar layanan rumah sakit ini agar dapat memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat Bogor dan sekitarnya secara lebih optimal.

Ini adalah sebuah kebijakan politik yang berpihak pada kesejahteraan rakyat, menunjukkan visi kepemimpinan yang progresif dalam sektor kesehatan.

Direktur RSUD Kota Bogor, dr. Ilham Chaidir, menyambut baik dan menyatakan dukungan penuh terhadap upaya Pemprov Jabar ini.

Baca Juga:Bukan Lagi Coblos Kertas, Pilkades Serentak di Jabar Pakai E-Voting

Ia memandang proses alih kepemilikan sebagai "momentum emas" untuk peningkatan layanan kesehatan secara komprehensif di Bogor.

Sentimen positif dari manajemen rumah sakit menjadi modal awal yang kuat dalam transisi ini, menandakan adanya sinergi dan kesamaan visi antara pemerintah kota dan provinsi.

“Saya berharap hasil verifikasi positif sehingga peralihan ini bisa segera terealisasi. Ini adalah kesempatan emas bagi masyarakat Bogor untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik,” ujar dr. Ilham, dilansir dari Antara, Kamis 25 September 2025.

Pernyataan ini mencerminkan optimisme bahwa dengan dukungan dan sumber daya dari provinsi, RSUD Kota Bogor dapat mencapai potensi maksimalnya, memberikan akses yang lebih luas dan kualitas perawatan yang lebih tinggi bagi pasien.

Verifikasi yang sedang berjalan ini bukan sekadar formalitas, melainkan langkah penting yang sangat mendetail sebelum proses pengalihan resmi dapat dilakukan.

Pemprov Jabar memiliki target ambisius untuk meningkatkan status RSUD Kota Bogor menjadi rumah sakit tipe A.

Peningkatan status ini bukan hanya sekadar label, melainkan indikasi bahwa rumah sakit akan memenuhi standar layanan nasional yang lebih tinggi, dengan fasilitas, peralatan medis, dan tenaga ahli yang lebih lengkap dan mumpuni.

Ini adalah investasi jangka panjang dalam infrastruktur kesehatan publik.

Sejumlah aspek penting menjadi fokus utama dalam proses verifikasi ini. Tim verifikator dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat melakukan pemeriksaan mendalam terhadap data aset tetap rumah sakit, memastikan semua inventaris tercatat dengan akurat.

Selain itu, aspek sumber daya manusia dan kepegawaian juga diverifikasi secara cermat, termasuk struktur organisasi, jumlah dan kualifikasi tenaga medis, serta status kepegawaian. Evaluasi ini penting untuk memastikan kelancaran operasional pasca-alih kepemilikan.

Kelengkapan self-assessment layanan, laporan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), dan dokumen pengawasan internal juga menjadi bagian integral dari proses verifikasi.

Pemeriksaan ini bertujuan untuk memahami kinerja finansial, operasional, dan kepatuhan RSUD terhadap standar yang berlaku.
Terakhir, penunjukan penanggung jawab pemenuhan data menjadi langkah penting untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas selama masa transisi.

Verifikasi yang komprehensif ini menjamin bahwa seluruh aspek operasional dan administrasi rumah sakit berada dalam kondisi siap untuk beralih ke manajemen provinsi.

Dengan pengalihan pengelolaan ke Pemprov Jabar, dr. Ilham Chaidir menambahkan, rumah sakit ini diharapkan mampu bertransformasi menjadi pusat rujukan regional yang disegani.

Visi ini selaras dengan upaya pemerintah provinsi untuk mendistribusikan layanan kesehatan berkualitas secara merata di berbagai wilayah, mengurangi sentralisasi rujukan ke ibu kota.

“Pak Gubernur berkeinginan mendekatkan pelayanan berkualitas kepada masyarakat. Ke depan masyarakat Bogor, Cianjur, Sukabumi, Depok, tidak perlu ke Jakarta, cukup di RSUD Kota Bogor,” katanya.

Dengan RSUD Kota Bogor menjadi pusat rujukan regional yang kuat, pasien dari wilayah penyangga Jakarta seperti Bogor, Cianjur, Sukabumi, dan Depok tidak perlu lagi menempuh perjalanan jauh dan mengeluarkan biaya lebih untuk mendapatkan perawatan spesialis di Jakarta. Ini adalah solusi praktis yang meringankan beban masyarakat.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi telah menegaskan kesiapan pemerintah provinsi untuk mengambil alih RSUD Kota Bogor.

Pernyataan tegas itu disampaikannya saat menjenguk pasien korban ambruknya Majelis Taklim Asohibiya yang dirawat di RSUD pada 8 September lalu.

Insiden tersebut menjadi titik tolak yang memperkuat urgensi pengambilalihan, di mana Gubernur melihat langsung tantangan dan kebutuhan yang dihadapi rumah sakit dalam menangani kasus-kasus darurat dengan kapasitas yang terbatas.

Pemprov Jabar menilai langkah pengambilalihan ini sebagai bagian tak terpisahkan dari upaya menyediakan layanan kesehatan optimal.

Ini adalah respons konkret terhadap kebutuhan masyarakat akan fasilitas kesehatan berkualitas, tidak hanya di wilayah Kota Bogor, tetapi juga mencakup kabupaten-kabupaten di sekitarnya.

Dengan alih kepemilikan ini, diharapkan akan terjadi injeksi dana, peningkatan standar, dan efisiensi manajemen yang lebih baik, sehingga RSUD Kota Bogor dapat benar-benar menjadi garda terdepan pelayanan kesehatan yang modern dan responsif bagi jutaan warga Jawa Barat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini