Bukan Gantung Diri Biasa, Kejanggalan Brankas Rusak Ungkap Skenario Lain Kematian Sekuriti Bank

Penemuan jenazah HB yang tergantung, ditambah dengan kondisi brankas bank yang rusak, sontak memicu spekulasi dan pertanyaan besar di kalangan publik dan aparat kepolisian.

Andi Ahmad S
Selasa, 30 September 2025 | 16:53 WIB
Bukan Gantung Diri Biasa, Kejanggalan Brankas Rusak Ungkap Skenario Lain Kematian Sekuriti Bank
Brankas milik salah satu bank Negara dalam kondisi rusak diduga digergaji bersamaan penemuan sekuriti meninggal dunia di Jalan Tarum Barat II, Desa Jayamukti, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Jumat (26/9/2025).ANTARA/Pradita Kurniawan Syah.
Baca 10 detik
  • Polisi mendalami korelasi krusial antara sekuriti tewas gantung diri dan brankas bank yang ditemukan rusak.

  • Penyebab kematian sekuriti (bunuh diri/pembunuhan) belum pasti, menunggu hasil autopsi dan olah TKP.

  • Penyidik periksa 5 saksi, ponsel korban, dan video viral; sangat hati-hati ambil kesimpulan resmi.

SuaraJabar.id - Sebuah misteri menyelimuti kasus tewasnya seorang sekuriti berinisial HB di salah satu bank negara yang berlokasi di Jalan Tarum Barat II, Desa Jayamukti, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Penemuan jenazah HB yang tergantung, ditambah dengan kondisi brankas bank yang rusak, sontak memicu spekulasi dan pertanyaan besar di kalangan publik dan aparat kepolisian.

Apakah ini murni tindakan bunuh diri, ataukah ada skenario perampokan berujung pembunuhan di balik tragedi yang menggegerkan kawasan padat ini?

Kapolres Metro Bekasi Komisaris Besar Pol. Mustofa menegaskan bahwa penyidik tengah mendalami hubungan krusial antara kematian korban dan kondisi brankas yang ditemukan rusak.

Baca Juga:Misteri Hiu Tutul Raksasa Mati di Bekasi: Tanpa Luka, Apa Penyebabnya?

Meskipun dugaan sementara mengarah pada gantung diri, polisi belum berani mengambil kesimpulan.

"Apakah antara brankas yang rusak dengan sekuriti yang meninggal dunia itu ada korelasinya? Apakah dua perbuatan yang berbeda atau satu perbuatan yang satu rangkaian," kata Mustofa dilansir dari Antara.

Tim penyidik telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) secara menyeluruh, mengumpulkan setiap petunjuk yang mungkin ada.

Hasil olah TKP, termasuk pemeriksaan sidik jari, akan dicocokkan dengan hasil autopsi yang diharapkan dapat memberikan kejelasan mengenai penyebab pasti kematian sekuriti HB.

"Nanti kita list, kalau mendasari pada hasil autopsi biar jelas tentang penyebab kematian sekuriti tersebut," imbuhnya.

Baca Juga:15 Kg Ganja Gagal Edar di Bekasi, Jaringan Narkoba Senilai Rp90 Juta Diringkus Aparat Gabungan

Sejauh ini, polisi telah memeriksa kurang lebih lima orang saksi, termasuk kepala cabang bank setempat, untuk mendapatkan gambaran utuh tentang kejadian dan dinamika kerja di bank tersebut.

Telepon genggam milik korban juga tidak luput dari pemeriksaan digital forensik, diharapkan dapat mengungkap jejak komunikasi terakhir atau petunjuk lain yang relevan.

Penyelidikan tidak berhenti di situ. Kapolres menyebut bahwa berbagai informasi yang beredar di media sosial, termasuk video viral tentang brankas yang digergaji dan tangkapan layar percakapan yang menyebut adanya ancaman terhadap korban, juga akan ditindaklanjuti.

Mustofa kembali menegaskan bahwa penyidik belum dapat memastikan apakah korban tewas akibat gantung diri atau justru menjadi korban pembunuhan dengan motif upaya perampokan.
Spekulasi liar di media sosial dan masyarakat sekitar membutuhkan fakta konkret dari hasil penyelidikan resmi.

"Kami akan umumkan perkembangan kasus ini setelah semua hasil pemeriksaan lengkap dan jelas. Kuncinya menunggu hasil autopsi, baru disatukan semua rangkaian pemeriksaan yang kami telah jalankan," kata dia.

Penegasan ini memberikan sinyal bahwa polisi akan sangat berhati-hati dalam merilis informasi, menunggu semua potongan puzzle terangkai sempurna.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini