- Kasih Palestina memperkuat fokus pada program pangan kemanusiaan melalui peluncuran “Kasih Pangan"
- Program Kasih Pangan diarahkan untuk mendukung pemulihan Gaza pasca gencatan senjata
- Kasih Palestina menyoroti “dua wajah kelaparan dunia” — perang di Gaza dan ketimpangan di Indonesia
Air bersih: 5.108 penerima manfaat
Buka puasa: 5.635 penerima manfaat
Hot meals dan sayuran segar: lebih dari 5.000 penerima manfaat
Capaian tersebut menegaskan posisi Kasih Palestina sebagai lembaga asal Indonesia dengan fokus pangan terbesar di antara organisasi kemanusiaan yang aktif di Gaza.
Baca Juga:Sambut Gencatan Senjata, Kasih Palestina Siap Bangun Kembali Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza
Dalam pernyataannya, Nandang juga menyoroti kondisi kelaparan global yang memiliki “dua wajah”:
“Satu, kelaparan karena perang di Gaza. Dua, kelaparan karena ketimpangan di Indonesia.”
Di Indonesia, BPS dan Kemenkes (2023) mencatat 21,5 persen anak balita masih mengalami stunting, dan 7,5 persen penduduk hidup dalam kerawanan pangan.
Kasih Palestina menyebut peluncuran Kasih Pangan di Hari Pangan Dunia sebagai simbol pesan kemanusiaan yang universal.
“Kasih tidak mengenal batas negara. Dari dapur Indonesia hingga kamp Gaza, makanan adalah bahasa universal kemanusiaan,” pungkas Nandang.
Kontributor : Rahman