Soroti Kasus Ibu Tiri Bunuh Anak, Ketua TP PKK: Pemkab Bogor 'Sentuh' Anak-anak di Garis Kemiskinan

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Bogor, Eva Rudy Susmanto, menegaskan bahwa insiden ini harus menjadi pelajaran penting bagi semua

Andi Ahmad S
Kamis, 23 Oktober 2025 | 12:50 WIB
Soroti Kasus Ibu Tiri Bunuh Anak, Ketua TP PKK: Pemkab Bogor 'Sentuh' Anak-anak di Garis Kemiskinan
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Bogor, Eva Rudy Susmanto [Pemkab Bogor]
Baca 10 detik
  • Pembunuhan anak oleh ibu tiri di Bogor disorot, TP PKK dorong Pemkab Bogor tingkatkan kepedulian terhadap anak rentan. 

  • Ketua TP PKK Kabupaten Bogor tekankan perlindungan anak adalah tanggung jawab kolektif masyarakat, termasuk tetangga dan kader. 

  • Pelaku pembunuhan keji anak tiri telah ditetapkan sebagai tersangka; TP PKK menuntut penegakan hukum tegas. 

SuaraJabar.id - Pembunuhan keji yang dilakukan ibu tiri RN (30) kepada anaknya MAA (6) di Perumahan Griya Citayam Permai, Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor terus menjadikan sorotan dari berbagai pihak.

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Bogor, Eva Rudy Susmanto, menegaskan bahwa insiden ini harus menjadi pelajaran penting bagi semua pihak.

Eva Rudy Susmanto berharap agar kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak, dan dia juga mendorong agar Pemkab Bogor lebih meningkatkan kepedulian hingga memahami kondisi anak-anak di sekitarnya.

Terutama bagi mereka (Anak-anak) yang berada di bawah garis kemiskinan atau yang tidak mendapatkan kasih sayang sepenuhnya dari orang tua.

Baca Juga:Mengapa UIKA Bogor? Bongkar Alasan Kampus Ini Lolos ke Daftar 19 PTS Unggul Jawa Barat

"Semoga dengan kasus ini Pemkab Bogor saya berharap besar untuk lebih peduli kepada anak-anak dan lebih memahami, peduli kepada anak-anak di sekitar kita yang memang kita kadang kondisinya memang di bawah garis kemiskinan atau memang yang tidak seperti anak pada umumnya yang mendapatkan kasih sayang dari orang tua sepenuhnya," ungkap Eva, kepada SuaraBogor.id, Rabu 22 Oktober 2025.

Eva sapaan akrabnya menekankan bahwa perlindungan anak adalah tanggung jawab kolektif.

"Dan semoga dengan kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kita semua, bahwa anak-anak di sekitar kita adalah tanggung jawab kita bersama," tegasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya peran tetangga dan kader di tingkat desa dan kecamatan.

"Kita semua harus sama-sama saling membantu, apalagi tetangga terdekatnya harus saling mengerti dan memahami sekitarnya juga harus tahu kondisi apa, untuk mengantisipasi kejadian ini tidak terulang kembali," serunya, mengimbau masyarakat untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar.

Baca Juga:Mobil Ketua Karang Taruna Bogor Dihancurkan OTK! Bukan Pencurian Biasa, Ada Dugaan Teror Serius

Lebih lanjut, Eva Rudy Susmanto mendesak agar kader di tingkat kecamatan dan desa beserta perangkatnya lebih berperan aktif.

"Dan semoga kader kecamatan dan di desa dan perangkatnya lebih berperan aktif dalam mendata ataupun berkoordinasi dengan cara kekeluargaan yang baik, keluarga-keluarga yang memang kondisinya di garis kemiskinan ataupun memang kondisi keluarganya yang kita tahu dari kesehariannya tidak baik-baik saja." jelas Eva.

Tak hanya itu, Eva juga menuntut penegakan hukum yang tegas bagi pelaku.

"Dan saya berharap pihak berwajib memberikan tindakan yang tegas dan hukuman yang sesuai. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi," harapnya.

Seperti diketahui, kasus kematian tragis MAA (6) menjadi sorotan setelah ia meninggal dunia usai mendapatkan siksaan dari ibu tirinya sendiri, RN (30), selama tiga hari berturut-turut. Kini, pelaku, yang disebut sebagai "ibu biadab" tersebut, telah ditetapkan sebagai tersangka dan diamankan oleh pihak kepolisian Polresta Metro Depok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak