Viral Ucapan KDM soal Air Pegunungan, Begini Fakta Sebenarnya

Sebelumnya ucapan KDM ramai jadi viral di media sosial.

Rully Fauzi
Jum'at, 24 Oktober 2025 | 12:35 WIB
Viral Ucapan KDM soal Air Pegunungan, Begini Fakta Sebenarnya
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat mengunjungi pabrik Aqua Subang. [YT KANG DEDI MULYADI CHANNEL]
Baca 10 detik
  • Sebelumnya ucapan KDM ramai jadi viral di media sosial.
  • KDM kini mengklarifikasi ucapannya.
  •  Beberapa ahli hidrogeologi juga angkat bicara soal hal ini.

SuaraJabar.id - Dalam kunjungan keduanya ke pabrik Aqua Subang, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau yang dikenal dengan sebutan KDM, mengakui jika sumber air awal Aqua adalah benar-benar dari mata air pegunungan.

Mata air tersebut dibuatkan jalan ke area proses produksi menggunakan pipa untuk menjaga dan melindungi sumber air baku untuk produk Aqua.

Dalam sebuah video yang diunggah di akun TikTok @TINTAHIJAUcom, terlihat KDM tengah dikerumuni sejumlah karyawan Aqua untuk meminta klarifikasi terkait ucapannya yang menyudutkan Aqua dengan mengatakan Aqua diambil dari air tanah bor, seolah-olah sama dengan air bor yang ada di rumah-rumah masyarakat.

Sontak ucapan KDM ini ramai jadi viral di media sosial. Jelas, ucapan KDM yang salah kaprah soal sebutan air pegunungan itu sangat merugikan pihak Aqua dan semua karyawan yang bekerja di sana.

Merasa dirugikan dengan ucapan KDM ini, begitu ia mengunjungi pabrik kedua kalinya, para karyawan Aqua pun ramai-ramai menanyakan maksud ucapannya tersebut.

KDM pun mengklarifikasi ucapannya dengan berkata sembari mengakui bahwa dari awal Aqua dibangun di Subang berasal dari mata air pegunungan.

"Memang saya datang ke sini ada niat nggak untuk jelek-jelekin Aqua? Yang protes kan netizen," ucap pria berusia 54 tahun itu.

Para karyawan kemudian menegaskan lagi dengan berkata, "Jadi, mata air clear ya?". "Iya, mata air clear," jawab KDM menegaskan.

Terkait pengertian air pegunungan ini memang sering disalahartikan. Banyak yang menafsirkan bahwa air pegunungan itu langsung diambil dari sumber mata air permukaan yang ada di pegunungan seperti yang juga ditafsirkan KDM.

Pakar hidrogeologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Profesor Lambok M. Hutasoit, menjelaskan yang dimaksud air pegunungan yang digunakan industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) itu bukanlah langsung dari mata air yang muncul di permukaan daerah pegunungan.

Menurutnya, sumber air pegunungan itu berada dalam sistem akuifer yang dihasilkan dari proses alami di pegunungan, yaitu hujan yang meresap ke dalam tanah, lalu mengalir ke sumber air dan diambil dari akuifer bawah tanah di pegunungan.

Profesor Lambok menegaskan ada alasan ilmiah mengapa industri besar memilih sumber air dari pegunungan dibanding air tanah biasa. Menurutnya, tidak semua air tanah aman untuk dikonsumsi meski air tanah sering mengandung mineral.

"Salah satunya ada Kromium VI yang sangat beracun. Jadi, tidak sembarangan menggunakan air tanah untuk air minum. Harus dianalisis kimianya terlebih dahulu," ujarnya.

Selain kandungan kimia, kualitas air juga sangat bergantung pada lapisan batuan. Dari berbagai jenis batuan, yang dianggap baik sebagai sumber air adalah batu pasir, kapur, dan gamping.

Sementara itu, batu lumpur dinilai kurang baik karena mudah tercemar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak