-
Polres Bandung dan tim gabungan mengevakuasi cepat 100 KK warga Condong, Arjasari akibat longsor lereng Gunung Sinapeul setinggi 80 meter.
-
Longsor dipicu curah hujan tinggi, menimpa empat rumah. Pencarian korban dihentikan sementara karena gelap dan risiko longsor susulan.
-
BPBD Jabar mengonfirmasi kejadian dan tengah asesmen. Penanganan melibatkan unsur Polresta, TNI, BPBD, dan perangkat desa setempat.
SuaraJabar.id - Intensitas hujan yang tinggi mengguyur wilayah Bandung Raya pada Jumat (5/12/2025) kembali memicu bencana hidrometeorologi serius. Kali ini, kabar duka datang dari Kabupaten Bandung.
Lereng Gunung Sinapeul yang menjulang di kawasan tersebut tidak mampu menahan debit air, menyebabkan tanah longsor yang menerjang permukiman warga di Kampung Condong, Desa Wargaluyu, Kecamatan Arjasari.
Suasana mencekam menyelimuti desa saat material tanah mulai bergerak turun. Respons cepat langsung dilakukan oleh tim gabungan dari Polres Bandung, TNI, dan unsur pemerintah setempat.
Prioritas utama saat ini adalah menyelamatkan nyawa warga yang berada di zona merah bahaya.
Baca Juga:3 Fakta Mengerikan di Balik 'Rudal Kayu' Banjir Bandang Sumatera Menurut Pakar IPB
Kapolsek Pameungpeuk, AKP Asep Dedi, yang turun langsung ke lapangan, menggambarkan situasi darurat tersebut. Pihaknya harus mengambil keputusan taktis untuk mengosongkan area guna mencegah jatuhnya korban lebih banyak akibat potensi longsor susulan.
“Setelah mendapat laporan, kami bersama unsur terkait langsung mendatangi lokasi, mengevakuasi sekitar 100 KK karena khawatir adanya longsor susulan, serta membawa korban yang berhasil dievakuasi ke rumah sakit,” katanya dilansir dari Antara.
Bagi warga sekitar, Gunung Sinapeul adalah bagian dari keseharian mereka. Namun, malam ini gunung tersebut berubah menjadi ancaman.
Berdasarkan identifikasi awal di lokasi kejadian (TKP), longsoran ini tergolong masif. Material tanah dan bebatuan meluncur deras dari ketinggian yang cukup curam, menghantam apa saja yang ada di bawahnya.
"Longsor tersebut merupakan material runtuhan dari lereng Gunung Sinapeul dengan ketinggian sekitar 80 meter," tambah AKP Asep Dedi.
Baca Juga:Banjir Sumatera Bukan Murni Bencana Alam, Pakar IPB Sebut 'Pesan Kematian' dari Pembalakan Liar
Tantangan terbesar bagi tim SAR gabungan yang terdiri dari Polresta Bandung, Koramil, BPBD, dan relawan warga adalah kondisi alam. Operasi pencarian dan penyelamatan korban yang diduga masih tertimbun terpaksa dihentikan sementara.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat terus memantau perkembangan situasi real-time. Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar, Hadi Rahmat, membenarkan adanya insiden tersebut dan menyatakan timnya sedang bekerja keras mendata dampak kerusakan.
“Kejadian tersebut betul tapi data lengkapnya masih menunggu dari tim di lapangan,” ujarnya.
Koordinasi lintas sektoral antara Camat Arjasari, Kepala Desa Wargaluyu, dan aparat keamanan terus dilakukan untuk memastikan kebutuhan dasar pengungsi, seperti selimut dan makanan, dapat segera terpenuhi malam ini.