Bukan Soal Keamanan, Ini Alasan Menyentuh Kapolda Jabar Larang Petasan di Malam Pergantian Tahun

Tahun Baru 2026 di Jabar bakal hening tanpa ledakan petasan. Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan larang kembang api demi empati korban bencana Sumatera.

Andi Ahmad S
Selasa, 30 Desember 2025 | 16:03 WIB
Bukan Soal Keamanan, Ini Alasan Menyentuh Kapolda Jabar Larang Petasan di Malam Pergantian Tahun
Pengunjung mengabadikan momentum pesta kembang api saat dalam perayaan menyambut tahun baru 2025 di Pantai Carnaval pada Rabu (1/1/2025) dinihari. (ANTARA/Mario Sofia Nasution)
Baca 10 detik
  • Larangan Perayaan Berlebihan Polda Jawa Barat melarang penggunaan kembang api dan petasan pada malam Tahun Baru 2026 guna menjaga ketertiban serta menunjukkan sikap empati terhadap korban bencana alam di Sumatera.

  • Wujud Empati Nasional Kebijakan ini diambil sebagai bentuk keprihatinan atas musibah di Aceh dan Sumatera. Masyarakat diajak menahan diri dari euforia berlebihan demi menghormati saudara sebangsa yang sedang berduka.

  • Anjuran Kegiatan Spiritual Kapolda Jabar mengimbau warga, terutama generasi muda, untuk mengganti pesta pora dengan doa bersama demi keselamatan bangsa dan kekuatan bagi para korban terdampak bencana dalam pemulihan.

SuaraJabar.id - Malam pergantian tahun yang biasanya identik dengan hingar-bingar terompet dan langit yang menyala oleh kembang api, dipastikan akan berbeda di Tanah Pasundan tahun ini.

Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat mengeluarkan instruksi tegas namun humanis kepada seluruh masyarakat dilarang menyalakan kembang api dan petasan pada malam Tahun Baru 2026.

Keputusan ini diambil bukan untuk membatasi kebahagiaan warga, melainkan sebagai bentuk tenggang rasa dan empati nasional.

Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudi Setiawan, mengingatkan bahwa saat kita bersiap menyambut tahun baru, saudara-saudara kita di pulau seberang sedang berjuang bangkit dari keterpurukan.

Baca Juga:Bandung Zoo Dipastikan Tutup Selama Libur Tahun Baru, Ini Alasannya!

Di hadapan awak media di Bandung, Selasa (30/12/2025), Irjen Pol Rudi mengajak Gen Z dan Milenial Jawa Barat untuk menahan diri dari euforia berlebihan. Ia menyoroti kondisi memprihatinkan di wilayah Sumatera yang baru saja dihantam bencana alam dahsyat.

“Indonesia saat ini dalam keadaan prihatin karena sebagian masyarakat kita, khususnya di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, sedang mengalami musibah bencana alam,” kata Rudi.

Bagi generasi muda yang memiliki kesadaran sosial tinggi, imbauan ini tentu sangat relevan. Proses pemulihan di wilayah terdampak masih jauh dari kata selesai.

Infrastruktur masih rusak dan trauma warga belum pulih. Kapolda menegaskan bahwa ini adalah tanggung jawab moral kita sebagai sesama anak bangsa.

“Ini menjadi konsekuensi bagi kita semua untuk turut merasakan keprihatinan terhadap saudara-saudari kita yang sedang tertimpa musibah,” ujarnya.

Baca Juga:Longsor dan Genangan Air Tutupi Jalur KA Purwakarta-Ciganea, Cek Daftar Kereta yang Tertahan

Alih-alih membakar uang untuk petasan yang hanya dinikmati sesaat, Polda Jabar menganjurkan masyarakat untuk mengisi malam pergantian tahun dengan kegiatan yang lebih bermakna dan spiritual.

“Oleh karena itu, pada pergantian tahun ini kita dianjurkan untuk mengadakan doa bersama,” kata Rudi.

“Kita mohon kepada Allah agar bencana ini tidak terulang kembali dan saudara-saudara kita diberikan kekuatan untuk bangkit,” harapnya.

Larangan ini memiliki dimensi yang lebih dalam dari sekadar menjaga ketertiban umum (Kamtibmas). Kapolda menegaskan bahwa kebijakan ini adalah manifestasi dari sense of crisis. Tidak elok rasanya berpesta pora di atas penderitaan saudara sendiri.

“Perayaan tahun baru kali ini kita lewati dengan kesederhanaan dan keprihatinan, sebagai wujud empati kepada korban bencana,” tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak