SuaraJabar.id - Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Indarto meminta agar pemerintah daerah dapat mengerahkan tim medis dari puskesmas di setiap kecamatan saat proses rapat pleno perhitungan suara Pemilu 2019.
Indarto mengaku dalam waktu dekat akan melaporkan dan meminta kepada Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi terkait tim medis tersebut.
"Harus ada yang disiagakan petugas kesehatan di PPK ini. Kalau dari kami (polisi) tim medisnya kan terbatas, nanti kami akan lapor ke pak wali kota, agar puskesmas setiap kecamatan bisa merapat ke PPK," ujar Indarto saat dihubungi Suara.com, Kamis (25/4/2019).
Tenaga medis, kata dia, bertujuan agar para petugas yang berjaga seharian bisa terkontrol kondisi fisiknya. Baik dari petugas kepolisian, anggota PPK, saksi, maupun petugas keamanan lainnya.
Indarto menyebutkan, saat ini terdapat tiga anggota polisi dari Polres Metro Bekasi Kota yang kondisi fisikya mengalami penurunan saat proses Pemilu 2019. Penurunan fisik itu dikarenakan mereka kelelahan hingga tensi darahnya meningkat.
"Di Bantargebang ada satu tensi darah sudah 160, tapi masih bisa dipaksakan. Tapi ada tiga orang di atas 200, saya suruh pulang, sebab kata dokter kami bahaya untuk dipaksakan," kata dia.
Selain itu, terdapat juga tiga orang anggotanya harus di rawat ke rumah sakit dikarenakan sesak nafas dan tifus.
Sejauh ini, kata dia, setiap hari ada dokter dari polres berkeliling melakukan pemeriksaan kesehatan kepada anggota kepolisian yang berjaga selama proses penghitungan suara Pemilu 2019.
"Kita ingin pastikan kondisi anggota agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan, setiap hari keliling dokter dari polres ngecek kondisi fisik, khususnya tensi ini. Karena proses ini masih panjang dan cukup melelahkan," imbuh Kapolres.
Baca Juga: PAN Kota Bekasi Minta Buka C1 Plano Dibuka Saat Penghitungan Suara
Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah
Berita Terkait
-
Banyak Salinan C1 Hilang Jadi Kendala Pleno Rekapitulasi Tingkat Kecamatan
-
Dilema Partai Koalisi Jokowi di Jambi: Kuat di Pileg, Loyo di Pilpres
-
Yakin Prabowo Menang, Ferdinand: Pemenang Pemilu Ditentukan Penghitung
-
Djoko Santoso Sebut Kemenangan Prabowo 80 Persen, PSI: Besok 212 Persen
-
Sudah Jadi Ritual Politik, Mahfud: Tuduhan KPU Curang akan Menyasar ke MK
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Apa Itu Bakteri Salmonella? Diduga Racuni Menu MBG di Bandung
-
Drama di Dipta: Persita Permalukan Juara Bertahan Persib 2-1, Rebut Kemenangan Ketiga Beruntun!
-
Tawuran Berdarah Cikarang Utara: 2 Remaja Tewas, 3 Tersangka Ditetapkan Polisi
-
Titik Terang Setelah Tiga Hari Menegangkan: Kalimalang Akhirnya Ungkap Keberadaan Fadli
-
Bali Jadi Saksi Bisu! Persiapan 'Pincang' Persita Jelang Lawan Juara Bertahan Persib Bandung