SuaraJabar.id - Pemkot Depok, Jawa Barat resmi melarang pemutaran Film 'Kucumbu Tubuh Indahku' di seluruh bioskop yang ada di kota tersebut.
Tak hanya itu, pelajar dari tingkatan SD, SMP, dan SMA/SMK serta masyarakat Depok juga diimbau untuk tidak menonton film tersebut.
"Iya sudah disebarkan ke pihak bioskop dan sekolahan. Surat edaran itu dengan Nomor 484/188/Huk/ DPAPMK tentang imbauan terkait penyangan film," kata Kepala Diskominfo Depok Sidik Mulyono, kepada Suara.com, Selasa (30/4/2019).
Surat imbauan tersebut, jelas Sidik, sebagai bentuk komunikasi dalam merealisasikan Depok sebagai Friendly City, jadi tidak perlu diancam dengan saksi. Tetapi sambungnya, cukup disampaikan secara bersahabat.
Baca Juga: Lagi, Film Kucumbu Tubuh Indahku Diminta Turun Layar di Bekasi
"Jadi saya berharap pihak pengelola bioskop dapat merespon himbauan pak Wali secara positif dan turut berkontribusi dalam mewujudkan visi Kota Depok yang nyaman, unggul, dan relijius," jelasnya.
Alasan Pemkot Depok melarang pemutaran lantaran Film 'Kucumbu Tubuh Indahku' terdapat muatan prilaku seksual menyimpang antar sesama jenis.
Tentunya, kata dia, dapat berpengaruh buruk terhadap masyarakat dan generasi muda serta semakin menyebarnya perilaku seksual menyimpang Lesbi Gay Biseksual dan Transender LGBT) di kalangan masyarakkat.
Ada pun himbauan yang diberikan dalam surat Nomor 484/188/Huk/ DPAPMK tentang himbauan terkait penyangan film. Pertama pengegola/Penyelenggara/Operator Biaskop untuk tidak menayangkan Film tersebut.
Kedua, warga masyaraka Kota Depok terutama siswa-siswi SD, SMP, SMA/SMK agar untuk tidak menonton film tersebut.
Baca Juga: Akademisi UI: Film Kucumbu Tubuh Indahku Membuat Masyarakat Resah
Untuk diketahui, Film 'Kucumbu Tubuh Indahku' dirilis sejak 18 April 2019. Film tersebut mengisahkan kisah seorang penari lengger lanang bernama Juno.
Lengger lanang sendiri merupakan jenis tarian perempuan yang dibawakan penari laki - laki di sebuah desa daerah Banyumas, Jawa Tengah.
Kehidupan penokohan Juno kecil digambarkan dalam kehidupan peleburan tubuh maskulin dan feminin yang terbentuk alami oleh kehidupan desa dan keluarganya, namun perjalanan hidupnya selanjutnya adalah perjalanan kehidupan penuh trauma kekerasan tubuh.
Kontributor : Supriyadi
Berita Terkait
-
May Day, Pemkot Imbau Buruh Tak Turun ke Jalan; FSPMI Depok Aksi di Jakarta
-
Lagi, Film Kucumbu Tubuh Indahku Diminta Turun Layar di Bekasi
-
Pemkot Depok Janji Bantu Pahlawan Demokrasi yang Gugur Dalam Tugas
-
Akademisi UI: Film Kucumbu Tubuh Indahku Membuat Masyarakat Resah
-
MUI Kota Depok Dukung Pelarangan Penayangan Film Kucumbu Tubuh Indahku
Terpopuler
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
- 35 Kode Redeem FF Hari Ini 20 mei 2025, Klaim Hadiah Skin M1887 hingga Diamonds
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
-
5 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta, Kabin Longgar Cocok buat Keluarga Besar
-
Simon Tahamata Kerja untuk PSSI, Adik Legenda Inter Langsung Bereaksi
-
5 Rekomendasi HP Murah RAM 8 GB: Harga Sejutaan, Terbaik di Kelasnya
-
Kata Pertama Simon Tahamata Usai Resmi Jadi Kepala Pemandu Bakat
Terkini
-
Blue Matter Trio dan Kinematics Juarai The 5th Papandayan International Jazz Competition 2025
-
Didukung KUR BRI, Pengusaha Sleman Ini Sukses Sulap Kelor Jadi Olahan Pangan Berkhasiat
-
Modus Baru Peredaran Narkoba Terbongkar di Bandara SIM, AG Asal Bogor Bawa 1 Kg Sabu
-
Ricuh! Acara Masak Besar Bobon Santoso di Bandung Panen Copet, Jurnalis Turut Jadi Korban
-
Ada Apa dengan Pekerja KAI? SP-KAI Bongkar Isu Kesehatan dan Keadilan di Depan DPR RI