Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Selasa, 30 April 2019 | 11:07 WIB
Ilustrasi kapal tongkang pengangkut batu bara. (Beritajatim.com)

SuaraJabar.id - Dua kapal tongkang pengangkut batu bara karam di pesisir Pantai Cipatuguran, Kampung Cipatuguran, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi pada Minggu (28/5/2019) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Dua kapal itu karam usai bertabrakan.

Kedua kapal tongkang itu bertabrakan usai diterjang ombak besar hingga seluruh muatan batu bara tumpah hingga ke pantai.

Belum dipastikan jumlah batubara yang tumpah ke pantai, namun membuat warga pesisir khawatir karena air pantai langsung berubah keruh, hitam dan berbau.

Pada Senin (29/04/2019) siang, puluhan warga Kampung Cipatuguran yang rata-rata berprofesi sebagai nelayan mendatangi rumah ketua RW untuk mencari solusi atas pencemaran pesisir pantai tersebut.

Baca Juga: Ombak Besar, Kapal Tongkang Hantam Pelabuhan, Belasan Pekerja Terjebak

"Warga merasa terganggu dengan tumpahan batu bara, karena mata pencarian warga di sini adalah nelayan, kami meminta pak RW berkordinasi dengan pemerintah daerah untuk menghadirkan para pemilik dan penanggung jawab tongkang batu bara ini," ujar jelas Yudis Permana, salah seorang warga kepada Sukabumiupdate.com (jaringan Suara.com), Selasa (30/04/2019).

Menurut dia, usai didesak warga, akhirnya ada pertemuan yang melibatkan banyak pihak terutama penanggung jawab tongkang batu bara, yang dimediasi unsur pemerintah mulai dari kelurahan, TNI, polisi dan perwakilan Dinas Lingkungan Hidup.

"Alhamdulilah operator tongkang mau bertanggung jawab, mereka janjinya mau ngasih kompensasi pada warga terdampak hingga tongkang tongkang terdampak itu bisa ditarik kembali ke tengah laut," ujarnya.

Load More