Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha
Jum'at, 31 Mei 2019 | 21:24 WIB
Musala milik Winardi, Imam Mahdi palsu yang sempat dicat menyerupai Kakbah. (Suara.com/Supriyadi)

SuaraJabar.id - Warga Kampung Perigi, Bedahan, Sawangan dihebohkan oleh pria bernama Winardi yang sempat mengaku-ngaku sebagai Imam Mahdi melalui media sosial dan menyebar undangan halal bihalal.

Winardi juga mengakui sebagai pemimpin Padepokan Trisula Weda dan melakukan sejumlah kegiatan ibadah hingga pengobatan bersama pengikut di kediamannya.

Ketua RW8/RT5 Kelurahan Bedahan Kecamatan Sawangan, Hasan Dhani mengungkapkan, Winardi telah tinggal di kediamannya tersebut sejak tahun 2013.

"Awalnya mengaku tak ada kegiatan yang salah di padepokannya yang sekaligus kediamannya. Hanya pengajian rutin,” kata Hasan, Jumat (31/5/2019).

Baca Juga: Usai Winardi Bertobat, Sang Imam Mahdi Palsu Kini Ditinggal Pengikutnya

Selain pengajian sepekan sekali, di padepokan itu juga ada kegiatan dua bulan sekali berupa senam,  olahraga, dan kumpul-kumpul.

"Katanya di sana ada air bersih yang bisa diminum tanpa dimasak. Bukan  air zamzam, sumur galian. Airnya jernih banget warnanya bening beda dari air biasanya,” ucap Hasan.

Ia mengatakan, para pengikut Winardi seringkali membawa jeriken saat pengajian untuk menampung air itu untuk dibawa pulang.

Oleh pengikut Winardi maupun warga, air sumur itu dipercaya bisa mengobati penyakit. Untuk membuktikan khasiatnya, Hasan pernah meminum air dari sumur itu.

“Saya pernah minum tiga gelas hingga empat gelas. Saya tidak apa-apa, malah segar,” ucapnya.

Baca Juga: Soal Bangunan Menyerupai Kakbah di Padepokan, Ini Jawaban Imam Mahdi Depok

Namun kekinian, setelah Winardi menyatakan tobat pada hari Kamis (30/5), padepokan itu sepi. Bangunan musala yang sebelumnya berbentuk dan dicat serupa Kakbah di Arab Saudi kini sudah diwarnai ulang.

Load More