SuaraJabar.id - Sidang kasus penganiayaan terhadap dua remaja yang melibatkan Bahar bin Smith sebagai terdakwa kembali digelar di gedung Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bandung, Jalan Seram, Bandung, Kamis (20/6/2019).
Sidang kali ini beragendakan pembacaan pledoi oleh kuasa hukum Bahar.
Secara keseluruhan, isi pledoi yang dibacakan oleh kuasa hukum Bahar mengarah kepada keberatan atas tuntutan yang dilayangkan jaksa penuntut umum terhadap Bahar. Untuk diketahui, Bahar dituntut 6 tahun penjara atas dugaan tindakan penganiayaan terhadap dua remaja.
Dalam pledoi tersebut, memuat beberapa argumen yang di antaranya menyatakan jika dakwaan dan tuntutan yang dilayangkan jaksa penuntut umum tidak sesuai dengan fakta persidangan dan hanya berlandaskan atas Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dari kepolisian saja.
Selain pembacaan pledoi oleh tim kuasa hukum, Bahar bin Smith juga menyampaikan nota pembelaan pribadi. Dalam nota pembelaanya, Bahar mengaku tidak ada niat untuk melakukan penganiayaan terhadap kedua korban Cahya Abdul Jabar dan Muhammad Khoirul Umam Almuzaqi.
Bahar mengaku berusaha mencari tahu kebenaran terkait isu bahwa kedua korban telah mengaku-ngaku sebagai Bahar ketika berkunjung ke Bali, beberapa hari sebelum insiden penyiksaan itu berlangsung.
"Sebenarnya saya tidak memiliki niat buruk untuk menganiaya kedua korban tersebut. Saya hanya ingin bertabayyun ingin mencari tahu, ingin mengklarifikasi betul atau tidaknya (korban mengaku-ngaku sebagai Bahar)," kata Bahar dalam persidangan itu.
"Saya memang adalah orang yang keras jikalau saya hanya ingin (menganiaya) tanpa mencari tahu membabi buta tidak mungkin saya menyuruh murid saya untuk menjemput (korban) bawa ke pondok, padahal saya punya ratusan murid di daerah Jabar apalagi Bogor," tambahnya.
Dia melanjutkan, jika berniat jahat terhadap kedua korban, maka dengan mudah bisa memerintahkan muridnya untuk menghabisi kedua korban dimana saja, tanpa harus dibawa terlebih dahulu ke pesantren Tajul Alawiyyin miliknya, untuk diinterogasi.
Baca Juga: Dituntut 6 Tahun Penjara, Habib Bahar Smith Siap Tanggung Jawab
"Kalau saya punya niat jelek, bisa saja saya suruh murid saya untuk menghabisi dia (korban) di jalan tanpa mengotori tangan saya kalau saya punya niat jelek," jelasnya.
Selain itu, Bahar juga mengemukakan alasan tidak melaporkan ke pihak kepolisian terkait kelakukan kedua korban. Ia mengaku sudah tidak menaruh kepercayaan kepada kepolisian yang acapkali tidak menindaklanjuti laporan yang dilayangkan Bahar.
"Kenapa saya tidak melaporkan kejadian tersebut yang mulia saya jujur saya kehilangan kepercayaan kepada para penegak hukum, khususnya kepolisian karena selama ini kami membuat laporan tidak pernah ditanggapi," ungkapnya.
Bahar enggan merinci laporan apa yang pernah dia layangkan kepada pihak Kepolisian. Bahar hanya melanjutkan sikap polisi yang bertindak sangat cepat manakala Bahar menjadi pihak terlapor.
"Adapun kalau kami menjadi terlapor maka secepat kilat dari saksi langsung jadi tersangka dan dari tersangka langsung ditahan. Oleh karenanya dari alasan itulah kami tidak membuat laporan," bebernya.
Bahar pun meminta agar majelis hakim memeberikan vonis yang seadil-adilnya untuk dirinya. Dia mengaku percaya dengan majelis hakim tidak akan bisa diintervensi oleh pihak manapun saat menjatuhkan vonis untuk Bahar.
Berita Terkait
-
Dituntut 6 Tahun Penjara, Habib Bahar Smith Siap Tanggung Jawab
-
Dianggap Ceramah di Ruang Sidang, Bahar Smith Ditegur Ketua Majelis Hakim
-
Saksi Meringankan Bahar: MKU Mengaku Sebagai Alatas, CAJ Sebagai Bahar
-
Habis Jalani Sidang, Habib Bahar Smith: Insyaallah Prabowo Menang
-
Di Sidang, Bahar Smith Tanyakan Hukuman Habib Palsu ke Ahli Pidana
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Siaga Penuh Jelang Libur Nataru 2025/2026, BRI Perkuat Jaringan ATM & AgenBRILink
-
Tragedi 'Lobang Sarwee' Gunung Guruh Cigudeg Diduga Makan Korban Jiwa, Benarkah?
-
Selama Nataru, BRI Utamakan Keamanan Transaksi Perbankan bagi Nasabah
-
Viral 'Kampung Terpal Biru' di Gunung Guruh Bogor, Publik Colek Dedi Mulyadi hingga Rudy Susmanto
-
Anak Muda Bandung Diajak Kejar Mimpi di 2026 Lewat Extrajoss Ultimate Takeover