SuaraJabar.id - Pasien gangguan jiwa karena kecanduan bermain game, Iwan Setiawan alias Wawan (32) yang dirawat di Yayasan Jamrud Biru, Mustika Jaya, Bekasi, Jawa Barat secara fisik semakin membaik. Berat badannya naik drastis.
Pemilik Yayasan Jamrud Biru Suhartono mengatakan saking kurusnya, saat datang Iwan harus digendong karena tidak mampu berdiri.
Bahkan, ia mengatakan kali pertama masuk tempat rehabilitasi tersebut pada April 2019 silam, berat badan Wawan hanya 24 kilogram. Namun beberapa bulan kemudian, Wawan mulai bisa berdiri dan berjalan. Bahkan, setelah dibina di Yayasan Jamrud Biru, berat badan Wawan naik menjadi 43 kilogram.
"Wawan datang itu empat bulan yang lalu, dengan kondisi fisik yang sangat kurus dengan wajah yang pucat, sekarang Alhamdulillah sudah terisi, berat badannya waktu itu 23 (kilogram) sekarang 43 (kilogram)," kata Suhartono saat ditemui Suara.com pada Jumat (19/7/2019).
Suhartono menjelaskan, kondisi tangan Wawan saat diterima sudah aneh. Dua jempolnya tak henti bergerak layaknya orang yang sedang memainkan gawai di depan dadanya.
Kepalanya gundulnya selalu menunduk dan sorot matanya pun fokus tertuju ke kedua jempolnya, meski tak ada gawai di tangannya.
"Pas datang dengan kondisi tangan sudah seperti ini, dan saya sudah tanyakan kepada keluarga dan pihak PSM yang mengantar itu memang dulu katanya memang pernah bermain game katanya ya, saya kurang jelas, keluarganya sendiri yang bilang itu, kakak iparnya sendiri, bapak Encu," jelasnya.
Empat bulan dirawat Suhartono, Iwan mulai menunjukkan perkembangan, dia sekarang tidak lagi buang hajat sembarangan, makan dan minum juga kadang tak perlu disuap. Namun, dia belum bisa merespon dan berinteraksi dengan lingkungan.
"Nah, ya ini kondisi Iwan sekarang, tangannya masih begini. Kalau saya bilang saraf motoriknya sudah tidak bekerja, saya coba panggil juga tidak respon," tegasnya.
Baca Juga: Kisah Wawan Game: Idap Gangguan Jiwa karena Doyan Main PlayStation
Menurut keterangan kakak Ipar Wawan, Encu saat dihubungi Suara.com, sejak SMP dia sering bermain game console PlayStation. Setelah lulus dari SMP, Wawan tidak melanjutkan ke SMA, dia bersama kakaknya dibawa ke Bandung untuk mengikuti kursus menjahit.
Setelah tiga tahun di Bandung, Iwan kembali lagi ke Tasikmalaya, saat itulah keluarga menyadari Wawan mengalami gangguan kejiwaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
3 Rekomendasi HP Murah Kualitas Bagus untuk Mahasiswa 2025: Spek Dewa, Harga Sahabat Kosan!
-
3 Laboratorium Rahasia Narkotika Beroperasi di Bogor dan Cimahi
-
Geger Penemuan Kerangka Manusia di Irigasi Karawang
-
Ego 3 Kades di Karawang Nyaris Gagalkan Proyek Banjir Vital! Dedi Mulyadi Turun Tangan, Ini Hasilnya
-
Keseimbangan Air di Tengah Industri: Tantangan, Riset, dan Upaya Konservasi