Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 24 Oktober 2019 | 18:04 WIB
kebakaran yang terjadi di jalur pipa minyak milik pertamina di Tol Purbaleunyi. [Antara]

SuaraJabar.id - Peristiwa kebakaran pipa milik Pertamina yang terjadi di Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi Jawa Barat menunjukan buruknya koordinasi dan komunikasi pelaksana proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Pernyataan tersebut disampaikan Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priyatna. Lantaran itu, dia mengemukakan pihak perusahaan proyek kereta cepat harus bertanggung jawab terhadap dampak dari kebakaran besar yang terjadi pada Selasa (22/10/2019)lalu.

“Komunikasi tidak begitu baik, padahal sudah dikasih tahu ada utilitas (pipa pertamina) di sini (di sekitar wilayah pengerjaan proyek). Tadi sudah diterangkan bahwa utilitas di sini sebenarnya sudah mau dipindahkan, tinggal menunggu beberapa saat tapi sudah kejadian (kebakaran),” kata Ajay di Cimahi pada Kamis (24/10/2019).

Untuk menindaklanjutinya, Ajay mengaku sudah menghubungi direktur PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) guna membahas kejadian kebakaran tersebut. Menurut rencana, pertemuan tersebut akan dilaksanakan pekan depan. Meski begitu, kekinian, Pemkot Cimahi masih mendata total kerugian yang dialami warga.

Baca Juga: Diduga Kena Pengeboran, Polisi Usut Sebab Kebakaran Pipa Minyak Pertamina

Menurutnya pihak perusahaan harus teliti dalam melakukan pekerjaan meski ia menyadari bahwa proyek kereta cepat itu merupakan program pembangunan nasional yang harus didukung. Pihak perusahaan menurutnya tidak boleh mengabaikan keselamatan kerja apalagi mengabaikan keselamatan bersama.

"Karena ini (proyek) sudah diberitahu oleh pihak Pertamina bahwa ada utilitas yang membahayakan. Yang kami sayangkan itu (komunikasi yang buruk), bukan pembangunannya. Koordinasi (jangan) semau-maunya (seenaknya),” kata dia.

Seperti diketahui, seorang petugas operator alat berat yang merupakan WNA bernama Li Xuangfeng dikabarkan tewas akibat kebakaran pipa minyak sejak pukul 14.00 WIB, Selasa (22/10) di lokasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut.

Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi menduga petugas yang tewas tersebut mengoperasikan alat berat dengan menancapkan benda keras yang mengenai pipa minyak milik Pertamina. Menurutnya hal tersebut diduga menjadi penyebab timbulnya kebakaran.

Kobaran api tersebut juga cukup membahayakan kendaraan karena lokasinya sangat berdekatan dengan area kilometer 129-130 Tol Purbaleunyi. Akibatnya, arus kendaraan sempat mengalami gangguan karena ditutupnya jalur oleh pihak kepolisian.

Baca Juga: Kebakaran Pipa Minyak Pertamina di Cimahi

Kebakaran tersebut berhasil dipadamkan setelah sekitar tiga jam setelah petugas kebakaran berupaya melakukan pemadaman. Api tersebut mulai padam pada 17.25 WIB setelah ada mobil pemadam dari Pertamina yang menyemprotkan cairan khusus kebakaran akibat minyak.

Load More