SuaraJabar.id - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi kembali angkat bicara soal Organisasi Masyarakat (Ormas) yang viral meminta jatah parkir di seluruh gerai minimarket. Menurut orang nomor satu di Kota Bekasi ini, pemerintah menggandeng Ormas sebagai pemberdayaan juga memberikan kesempatan dalam proses pembangunan.
Rahmat kembali menegaskan bahwa Pemerintah Kota Bekasi dalam memperdayakan Ormas masih berdasarkan ketentuan yang telah di atur dalam Undang-Undang dan Peraturan Daerah (Perda).
“Kalau ramai sekarang ini Kota Bekasi ada yang sebut tidak aman, tidak nyaman (untuk berinvestasi) bahkan ada anekdot sebagai kota preman, saya luruskan itu tidak benar,” tegas Rahmat di Plaza Pemerintah Kota Bekasi, Selasa (5/11/2019).
Menurutnya, permintaan Ormas dalam mengelola parkir di seluruh gerai minimarket Kota Bekasi tidak dengan satu keputusan dan intervensi. Sebab, harus ada ketentuan yang dijalankan baik dari badan usaha maupun pemerintah.
Baca Juga: Pelihara Ormas Tarik Duit Parkir, Wali Kota: Bekasi Bukan Kota Preman
“Jadi sesuai dengan kesepakatan semua pihak,baik itu dari badan usaha maupun perorangan, kita berjalan sesuai Perda, sesuai dengan aturan main,” tegasnya lagi.
Rahmat juga terbuka dengan Kepolisian Resort Metropolitan Bekasi Kota. Kata dia, jika terdapat aturan yang tidak sejalan, pihaknya terbuka agar kepolisian bergerak sesuai dengan proses hukum.
“Aturan main itu kan hukum, saat hukum itu dilanggar, Pak Kapolres bisa bertindak berdasarkan hukum, nah ini yang terus kita jaga,” ucapnya.
Sejauh ini, Rahmat menyampaikan jika gerai minimarket yang ada di Kota Bekasi belum di pegang oleh Pemerintah Kota Bekasi. Dengan demikian, ia mempunyai niat untuk membuat Peraturan Wali Kota.
Sejatinya, retribusi daerah diatur di dalam Undang-undang nomor 28 tahun 2009. Dalam peraturan itu, pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan pribadi atau badan.
Baca Juga: Polisi Dalami Keterlibatan Bapenda Soal Ormas Minta Jatah Parkir di Bekasi
“Minimarket belum dipegang Pemkot sekarang, mereka belum melakukan kewajibannya. Pemerintah baru menggali, menggalinya berdasarkan Perda Pajak Daerah tahun 2009 kemarin. Ini sedang dicari regulasinya, setelah itu ada keputusan walikota tentang pedoman tata cara pengelolaan parkir. Nah sekarang ada yang mau ikut pemberdayaan, siapa saja boleh, tapi ada aturan mainnya,” pungkas Rahmat.
Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah
Berita Terkait
-
Pelihara Ormas Tarik Duit Parkir, Wali Kota: Bekasi Bukan Kota Preman
-
Kronologi Satpam Usir Tukang Bakso, Tabrak Gerobak dan Bawa Kayu
-
Polisi Dalami Keterlibatan Bapenda Soal Ormas Minta Jatah Parkir di Bekasi
-
Viral Video Ormas Minta Jatah Parkir Minimarket di Bekasi
-
Viral Satpam yang Menabrakkan Motor ke Penjual Bakso, Alasannya Bikin Geram
Terpopuler
- Terpopuler Sepak Bola: 9 Pemain Dicoret, Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
- 7 Pilihan Mobil Bekas Murah di Bawah Rp30 Juta, Barang Lawas Performa Tetap Berkelas
- 7 Rekomendasi HP Murah untuk Anak Sekolah, RAM Besar Punya Spek Mewah
- Telat Gabung Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Rp31,29 Miliar Dicoret Kluivert Lawan China
Pilihan
-
Suporter Garuda Bisa Sulap SUGBK Jadi Kandang Setan di Laga Timnas Indonesia vs China
-
Belanja Frozen Food Hemat Tanpa Ribet, Ini Deretan Promo Alfamart Sampai 15 Juni 2025
-
Bau Busuk Sambut China di SUGBK: Media Indonesia Dilarang Meliput!
-
Rekomendasi 10 Skincare Terbaik untuk Pria, Bikin Wajah Cerah dan Awet Muda!
-
5 Rekomendasi Skincare Merek Terkenal untuk Pelajar dan Mahasiswa, Harga Murah dan Wajah Sehat!
Terkini
-
Mengerikan! Begini Kondisi Air Liur Para Perokok
-
Jusuf Kalla Minta Pemerintah Jangan Hanya Salahkan Preman, Tapi..
-
Waspada! Jabar Diguncang 118 Gempa Sepanjang Mei 2025, BMKG Beri Imbauan Penting
-
Fakta Baru Longsor Cirebon, BNPB Sebut Insiden di Gunung Kuda Adalah Kecelakaan Kerja
-
Kebijakan Dedi Mulyadi Pukul Telak Pariwisata Bekasi, Kunjungan Pelajar Anjlok Drastis