SuaraJabar.id - Meski pernah gagal menjadi anggota legislatif melalui Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Pemilu 2019 lalu, Yurgen Aliffia Sutarno memberanikan diri maju menjadi Wali Kota Depok dari jalur independen pada Pilkada 2020.
"Benar mas (saya mencalonkan diri jadi wali kota)," kata Yurgen Aliffia ketika dikonfirmasi Suara.com belum lama ini.
Alasan Yurgen maju menjadi jadi wali kota dari jalur independen, disebutnya karena melihat banyak anak muda yang apatis terhadap politik di Kota Belimbing tersebut. Sehingga, dia menilai ada opsi alternatif untuk maju menjadi wali kota melalui jalur independen.
"Saya memang berinisiatif atau mengajukan diri supaya bisa maju (Pilkada Depok) melalui opsi alternatif jalur independen, " kata dia.
Namun, ketika ditanya alasannya tidak maju dari partai politik. Yurgen menjelaskan partai politik di tingkat kota, khususnya Depok, tidak ada yang serius mengajukan gagasan orang baru sebagai calon wali kota atau wakil wali kota.
"(Parpol di tingkat kota) tidak ada yang serius untuk mengajukan gagasan orang baru sebagai calon wali kota atau wakil walikota. Padahal Depok itu banyak masalah. Perlu terobosan yang ril," katanya.
Lebih jau, dia mengakui syarat mencalonkan diri melalui jalur independen cukup berat, karena harus mendapat dukungan dari puluhan ribu orang. Namun, Yurgen tetap optimis bisa memenuhi persyaratan itu jelang pencalonan nanti.
"Persyaratan maju jalur independen itu tinggi, sebanyak 85 ribu lebih dukungan dari Warga Depok. Tetapi, kami optimis bisa menyerahkan (persyaratan) itu, kan sampai tanggal 19 Febuari 2020."
Yurgen mengakui tidak ada strategi berbeda untuk mendapat dukungan dalam mengumpulkan KTP yang sah. Kekinian, Yurgen mengaku merekrut ratusan orang terlebih dahulu untuk mencari dukungan dari warga Depok dengan KTP yang real.
Baca Juga: Divonis 17 Bulan, PDIP Serius Pertimbangkan Pelawak Qomar di Pilkada Depok
"Strategi ya konvensional, sekarang di kami yang daftar relawan ada 152 orang. Kami akan cari sampai 500 orang. Dan relawan ini akan secara aktif mencari dukungan dengan pakai KTP, " kata dia.
Tak hanya itu, media sosial juga dimanfaatkannya karena Warga Depok termasuk yang aktif menggunakan jejaring daring tersebut.
"Sehingga kami mencoba meningkatkan popularitas dan memudahkan warga Depok berikan dukungan, " kata dia.
Saat dikonfirmasi mengenai pilihannya maju melalui jalur alternatif, Yurgen menyatakan dirinya sudah mengundurkan diri sebagai kader PSI.
"Sudah enggak, sudah mengajukan pengunduran diri dengan alasan fokus pencalonan (wali kota) melalui independen di Depok.
Sementara itu, Ketua KPU Depok Nana Shobarna mengatakan, pendaftaran calon wali kota dari jalur independen ada persyaratan. Salah satunya, wajib menyerahkan sejumlah minimum dukungan persyaratan dan persebaran pasangan calon perseorangan.
Berita Terkait
-
Divonis 17 Bulan, PDIP Serius Pertimbangkan Pelawak Qomar di Pilkada Depok
-
PDIP Kota Bekasi Bakal Bantu Pemenangan Pilkada Kota Depok
-
Anggaran Pilkada Depok 2020, KPU dan Bawaslu Dapat Anggaran Rp 75 Miliar
-
Pilwalkot Depok 2020, Survei Sebut 48 Persen Warga Berharap Wali Kota Baru
-
Iwan Fals Ungguli Pilkada Depok, Ini Kata Peneliti Klinik Digital Vikasi UI
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Detik-detik Mencekam di Cianjur, Niat Melerai Justru Jadi Petaka
-
Kontroversi Makanan Bergizi Gratis: Tanggung Jawab Siapa Jika Ada Korban?
-
Kenapa Banyak Korban PHK di Jawa Barat? Ini Jawaban Dedi Mulyadi
-
4 Poin Tamparan Dedi Mulyadi: Lupakan Luar Negeri, Ini PR Kepala Daerah di Jabar!
-
Dedi Mulyadi ke Kepala Daerah: Urus Sampah-Jalan Rusak Dulu, Jangan Mimpi ke Luar Negeri