SuaraJabar.id - Dampak kenaikan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang mencapai 100 persen di tahun 2020 membuat warga Kota Depok yang menjadi peserta jaminan kesehatan ramai-ramai turun kelas.
Hal tersebut diakui Warga Kecamatan Bojongsari, Majelih (55). Dia memilih turun kelas dari Kelas 2 ke Kelas 3 karena sudah tidak sanggup membayar iuran yang bakal naik pada tahun depan.
"Saya sekeluarga ada lima orang, saya, istri dan tiga anak. Sementara, saya sudah enggak kerja. Daripada nanti nunggak bulan depan, lebih baik saya turun kelas," katanya di kantor BPJS Kesehatan Depok, Jalan Margonda Raya pada Senin (13/12/2019).
Majelih mengemukakan, berdasar informasi kenaikan iuran untuk peserta mandiri kelas 3 mengalami kenaikan dari Rp 25.500 menjadi Rp 42.000 per jiwa. Sedangkan, kelas 2 dari Rp 51.000 naik menjadi Rp 110.000 per jiwa dan kelas 1 dari Rp 80.000 naik menjadi Rp 160.000 per jiwa.
"Terlalu besar buat saya, harus bayar tiap bulan. Sekarang saya sudah enggak kerja," katanya.
Hal senada juga disampaikan Warga Kecamatan Cimanggis, Hendar Ruhendar. Dia bahkan harus turun dua kelas, dari kelas Kelas 1 ke Kelas 3.
Menurutnya, kenaikan iuran BPJS Kesehatan yang cukup besar di Kelas 1 sehingga dia khawatir tidak sanggup lagi membayar iuran BPJS Kesehatan dirinya bersama istri dan 1 anak.
"Wah udah enggak keuber lagi saya. Kalau naik dari Rp 80.000 ke Rp 160.000 enggak terjangkau lagi. Apalagi, uang buat bayar iuran BPJS ini dapat pemberian dari anak, karena saya sudah enggak kerja," kata Hendar.
Untuk diketahui, iuran BPJS Kesehatan resmi dinaikan beberapa waktu lalu. Kenaikan iuran tersebut ditandai penandatanganan aturan terkait kenaikan iuran BPJS Kesehatan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga: Iuran BPJS Naik, Rakyat Menjerit
Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.
Kontributor : Supriyadi
Berita Terkait
-
Iuran BPJS Kesehatan Naik, Pemkot Depok Janji Tanggung 257.811 Warga Miskin
-
Iuran BPJS Naik 100 Persen, Anak Ester Harus Bayar Rp800 Ribu Setiap Bulan
-
Iuran BPJS Naik Tahun Depan, Ester Keluhkan Layanan RS: Harus Berbenah
-
Iuran BPJS Naik, Jansen Demokrat: Rakyat Sakit Malah Ditakut-takuti
-
Iuran BPJS Naik, Pemkab Gunung Kidul Khawatir Peserta Bakal Berkurang
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
3 Rekomendasi HP Murah Kualitas Bagus untuk Mahasiswa 2025: Spek Dewa, Harga Sahabat Kosan!
-
3 Laboratorium Rahasia Narkotika Beroperasi di Bogor dan Cimahi
-
Geger Penemuan Kerangka Manusia di Irigasi Karawang
-
Ego 3 Kades di Karawang Nyaris Gagalkan Proyek Banjir Vital! Dedi Mulyadi Turun Tangan, Ini Hasilnya
-
Diduga Rampas Sertifikat Jaminan Utang Rp500 Juta, Kades di Bekasi Terancam Dipolisikan