SuaraJabar.id - Putra Bupati Majalengka Irfan Nur Alam divonis satu bulan penjara. Lebih rendah dari tuntutan jaksa penuntut alam (JPU). Irfan merupakan putra Karna Sobahi, Bupati Majalengka, yang terlibat kasus penembakan hingga melukai seseorang pada 10 November 2019.
Dalam sidang putusan di Pengadilan Negeri (PN) Majalengka, Kepala Bagian Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Cirebon itu divonis penjara 1 bulan 15 hari dan denda administrasi Rp 4.500.
Vonis yang dijatuhkan majelis hakim lebih rendah daripada tuntutan JPU pada sidang Kamis (26/12/2019) lalu. JPU kala itu menuntut Irfan dua bulan penjara dikurangi masa tahanan. Namun, majelis hakim yang diketuai Eti Koerniati dan dua hakim anggota, yakni Kopsah dan Didik Haryadi, mengabulkan tuntutan JPU untuk mencabut izin kepemilikan senjata api Irfan dan memusnahkannya, berikut barang pelurunya.
"Terdakwa dianggap terbukti melakukan kelalaian atau 'culpa' sebagaimana diatur dalam Pasal 360 Ayat (2). Kami memutus terdakwa dengan hukuman satu bulan dan 15 hari hukuman dengan dipotong masa tahanan," kata Eti kala membacakan amar putusan.
Baca Juga: Dituntut 2 Bulan Bui, Anak Bupati Majalengka Minta Hakim Beri Keringanan
Eti juga dalam kesempatan itu memastikan, putusan hukuman itu dijatuhkan untuk memberi rasa keadilan dan terbaik bagi kepentingan bersama.
"Hukuman ini tujuannya bukan sarana balas dendam, tapi untuk pelajaran agar perbuatan ini tak terulang dan orang lain tak melakukan hal serupa," cetusnya.
Dia menyebutkan, hal yang memberatkan Irfan karena kasus ini telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Di sisi lain, faktor yang meringankan Irfan sebagai terdakwa berkaitan dengan sikapnya yang dinilai sopan selama persidangan. Irfan juga telah mengakui perbuatannya, menyesali, dan telah berjanji tak mengulanginya.
"Pelapor (korban yang terkena tembakan Irfan, Panji Pamungkasandi) telah mencabut laporannya dan keduanya telah berdamai," tambahnya.
Meski vonis lebih rendah dari tuntutan, JPU sebagai penuntut menyatakan menerima putusan majelis hakim. Begitu pula dengan pihak terdakwa. Kuasa Hukum Irfan, Kristiawanto meyakinkan, dalam kasus Irfan tak diterapkan Undang Undang Darurat. Tiada pula penodongan senjata oleh Irfan kepada Panji.
Baca Juga: Anak Ditahan karena Tembak Orang, Bupati Majalengka: Irfan Legawa dan Sabar
"Tak ada hutang piutang (antara Irfan dan Panji), pengeroyokan, dan lainnya. Itu semua sudah terungkap sebagai fakta persidangan dan bukan opini liar yang tak dapat dipertanggungjawabkan," tegasnya.
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
Terkini
-
Transformasi Digital BRIAPI Sukses Membawa BRI Raih Pengakuan Global
-
Local Media Community 2024 Roadshow Class Tasikmalaya: Media Lokal Perlu Diversifikasi Sumber Pendapatan
-
4 Santri Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Sukabumi, BPBD Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Tersedia 100 Ribu Hadiah Termasuk BMW 520i M Sport di BRImo FSTVL, Ini Cara Memenangkannya!
-
Lewat Tanya Sabrina, Kamu Bisa Cari Rekomendasi Merchant Hiburan saat Weekend