Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 02 Januari 2020 | 17:54 WIB
Tumpulan mobil terbawa banjir di Jatiasih, Bekasi. (Antara)

SuaraJabar.id - Sebanyak enam warga Bekasi meninggal dunia saat banjir yang melanda sejak Selasa (31/12/2019) hingga Kamis (2/1/2020). Dari enam korban meninggal tersebut, satu di antaranya merupakan Warga Kabupaten Bekasi. Sementara lima orang lainnya warga Kota Bekasi.

“Data kami ada lima orang yang meninggal dunia saat musibah banjir melanda Kota Bekasi,” kata Wakil Kepala Satgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi Karsono.

Menurutnya, hingga saat ini pihaknya masih melakukan pendataan dan membantu mengevakuasi korban banjir.

Berdasarkan catatan BPBD Kota Bekasi pada Kamis (1/1/2020) pagi, Karsono merinci dua orang meninggal di Kota Baru, Bekasi Barat akibat tertimpa tembok yang jebol diterpa banjir.

Baca Juga: Jalanan Dekat Proyek Kereta Api Cepat di Bekasi Ambles!

Kemudian satu orang meninggal di Perumahan Bumi Bekasi Baru, Rawalumbu yang terendam banjir satu meter. Penyebab kematiannya masih dalam penelusuran BPBD Kota Bekasi.

Dua orang juga meninggal di Perumahan Jatibening Baru, Pondok Gede akibat peristiwa kebakaran yang terjadi di tengah rendaman banjir. Meski begitu, angka kematian akibat banjir tersebut masih ditelusuri pihaknya.

“Sejauh ini baru lima, masih kami rekap dan lihat kondisi di lapangan,” katanya.

Untuk diketahui, Kota Bekasi menjadi wilayah terdampak banjir yang parah. Tercatat, ada 69 titik banjir di 10 Kecamatan se-Kota Bekasi.

Dari 10 kecamatan, Jatiasih menjadi wilayah paling parah dengan ketinggian banjir di atas dua meter. Hingga saat ini, kondisi banjir sebagian di permukiman warga sudah mulai surut.

Baca Juga: Sisa Mobil Bertumpuk Terbawa Banjir Dahsyat di Kompleks PGP Jatiasih Bekasi

Sementara itu, Kasubbag Humas Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi AKP Sunardi melaporkan seorang warga Kabupaten Bekasi bernama Iyum (36) tewas setelah tertimpa robohan turap proyek di Kampung Pilar RT 01/05 Desa Serang, Cikarang Selatan.

Diduga, turap roboh karena tak kuat menahan derasnya air hujan. Bencana tersebut menyebabkan satu keluarga tertimbun longsoran dan lainnya menderita luka.

Sunardi mengemukakan, ketika itu korban sedang berada di dalam dapur. Tiba-tiba, turap setinggi tiga meter dengan panjang 100 meter milik Perumahan Bukit Cikinggih Indah tersebut roboh mengenai dapurnya dan juga menimpa korban Iyum.

“Kebetulan rumah korban jaraknya hanya 1 meter, korban sudah dikebumikan pihak keluarga,” katanya.

Pihak keluarga sempat membawa korban ke Rumah Sakit Amanda. Namun, nyawa korban tak tertolong.

“Korban meninggal dunia, yang mana hasil identifikasi korban terdapat luka memar di kening dan luka memar di punggung."

Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah

Load More