Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Minggu, 16 Februari 2020 | 16:31 WIB
Penanganan rumija Tol Cipularangan KM 188 pascalongsor di Kampung Hegarmanah. [Dok. Jasa Marga]

SuaraJabar.id - Peristiwa longsor akibat curah hujan tinggi yang mengguyur Kampung Hegarmanah RT02/RW04, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat pada Rabu (12/2/2020) lalu, juga berimbas pada Ruang Milik Jalan (Rumija) Jalan Tol Cipularang yang terletak sekitar delapan meter dari lokasi longsor tepatnya di Km 118+600 arah Jakarta.

Kekinian, lokasi longsor di KM 118+600 arah Jakarta telah dilakukan pemasangan dolken atau cerucuk dan sandbag pemasangan terpal untuk menghidari meresapnya air hujan secara langsung, pengaliran drainase air hujan, serta menyiagakan petugas pengawasan.

General Manager Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Pratomo Bimawan Putra mengatakan, pihaknya bersama PT Jasamarga Tollroad Maintenance dibantu Ditjen Bina Marga dan BBWS Citarum Kementerian PUPR serta tim ahli telah menyusun rencana penanganan baik untuk penanganan sementara, maupun untuk penanganan permanen.

“Di antaranya adalah pengujian tanah, pemasangan boredpile hingga penyediaan sheetpile baja dan alat pancangnya sebagai alternatif penanganan jika terjadi kondisi darurat,” ujar Bima dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com pada Minggu (16/2/2020).

Baca Juga: Turap Kali Jantung Longsor, Ratusan Rumah di Depok Terendam Banjir

Saat ini area Jalan Tol Cipularang di sekitar lokasi tersebut masih aman dan lancar untuk dilalui oleh pengguna jalan. Bima mengatakan, Jasa Marga Cabang Purbaleunyi memastikan selama pelaksanaan penanganan area longsor, dua lajur untuk kedua arah baik arah Jakarta maupun arah Bandung dapat dilintasi secara normal.

"Operasional jalan tol tetap berjalan secara normal, selama proses penanganan dampak longsor."

Hingga saat ini telah dilakukan pengujian sondir pada area longsoran untuk mengetahui karakteristik tanah, selanjutnya direncanakan untuk penanganan lereng dengan melakukan perkuatan dengan boredpile dan retaining wall untuk menstabilkan kondisi lereng, serta melakukan penataan saluran air dan perbaikan saluran irigasi.

“Selain itu, penanganan longsor juga dilakukan secara komprehensif dengan mengantisipasi genangan yang tepatnya berada 8 meter dari Rumija KM 118+600 arah Bandung,” katanya.

Jasa Marga Cabang Purbaleunyi selaku pengelola Jalan Tol Cipularang menangani genangan dengan menggunakan lima pompa dengan kapasitas total 450 liter perdetik dan pembersihan material lumpur untuk normalisasi saluran dengan mengoperasikan tiga unit ekscavator untuk pembersihan sedimentasi yang menghambat saluran gorong-gorong.

Baca Juga: Bupati Pastikan Jasa Marga Siapkan CSR untuk Korban Longsor Hegarmanah

Petugas telah disiagakan untuk melakukan pengawasan di lokasi sekitar. Sementara untuk rencana perbaikan jangka panjang akan dilakukan penataan pada saluran drainase tersebut.

Load More