Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 13 Maret 2020 | 14:02 WIB
Anak korban gempa Sukabumi belajar di tenda. (Sukabumiupdate)

SuaraJabar.id - Anak-anak korban gempa Sukabumi masih merasakan belajar di bawah tenda. Sekolah mereka hancur karena gempa Sukabumi 5 skala richter.

Petugas gabungan BPBD dan TNI mendirikan tenda darurat untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa-siswi SDN Jayanegara, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, sejak Kamis (12/3/2020).

Kepala SDN Jayanegara, Didi Suryadi mengatakan, sebanyak 257 pelajar masih diliburkan akibat tiga bangunan mengalami rusak berat, dampak dari gempa bumi yang terjadi pada Selasa, 10 Maret 2020 lalu.

"Bangunan yang ambruk itu diantaranya satu ruangan perpustakaan, dan dua ruangan kelas dan ruangan kelas lainnya mengalami rusak ringan," ujar Didi.

Baca Juga: Korban Gempa Sukabumi Menderita, Tidur di Emperan, Butuh Terpal

Didi menjelaskan, sejak gempa merusak beberapa bangunan sekolah, siswa-siswi sempat diliburkan sementara waktu lantaran khawatir ada gempa susulan. Sekarang, agar KBM bisa tetap berjalan, akhirnya dibangun dua tenda darurat.

"Kami sudah membangun dua tenda agar KBM tetap berjalan. Sesuai arahan dinas senin depan siswa sudah bisa mulai melakukan ulangan tengah semester kembali," terangnya.

Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi mencatat 22 sekolah mengalami kerusakan dampak dari Gempa Kalapanunggal pada Selasa sore lalu. Namun sebagian besar kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap dilakukan, kecuali bagi siswa SDN Jayanegara di Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi.

Hal ini ditegaskan Khusyairin Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdik Kabupaten Sukabumi setelah melakukan peninjauan dan evaluasi dampak gempa di sejumlah lembaga pendidikan. Data sementaraa da 13 sekokah terdampak gempa di Kecamatan Kabandungan dan 9 sekolah rusak di Kecamatan Kalapanunggal.

“Untuk kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan kondisi sekolah saat ini. Jika rusak ringan bisa melanjutkan kegiatan belajar kecuali yang rusak berat seperti SDN Jayanegara di Kecamatan Kabandungan,” jelas Khusyairin.

Baca Juga: Gempa Sukabumi, 664 Rumah di Bogor Hancur, Sekolah Ambrol

Untuk SDN Jayanegara seluruh siswa bukan diliburkan tapi free KBM.

Load More