Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 23 Maret 2020 | 10:53 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Suara.com/Yacub)

SuaraJabar.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat memilih dua cara dalam melakukan tes massal keterpaparan virus corona jenis baru Covid-19. Dua cara tersebut diantaranya Door to Door dan Drive-thru.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan cara ini dilakukan mengingat daerah Jawa Barat yang begitu luas. Sehingga pihaknya menyiapkan beberapa pilihan tes massal Covid-19.

“Berhubung geografis Jawa Barat yang sangat luas dan beragam kondisinya, maka rencana tes massal untuk Covid-19 akan dilakukan dengan multi opsi,” ungkap Emil sapaan Ridwan Kamil dalam unggahan di akun instagram pribadinya @ridwankamil pada Minggu (22/3/2020).

Emil mengungkapkan, cara door to door diperuntukkan bagi mereka yang paling harus diwaspadai diantaranya orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pemantauan (PDP) yang berlokasi di zona kota yang dekat secara jarak dengan Jakarta.

Baca Juga: Stadion Pakansari Jadi Lokasi Rapid Test Virus Corona Warga Bogor dan Depok

Sedangkan untuk cara drive-thru, dilakukan satu per satu tanpa kerumunan untuk masyarakat umum yang dilakukan di lapangan parkir yang sangat luas. Di antaranya parkir stadion, bandara dan lainnya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti tes ini kata Emil, datang sesuai appoinment, antri satu per satu, dan ada jarak fisik dan waktu. Emil mengungkapkan dalam tes drive-thru ini tidak ada persentuhan fisik sama sekali.

“Masyarakat cukup berada di dalam mobil. Dalam 10 menit, jika indikasi negatif maka langsung pulang, jika positif maka akan dilakukan prosedur lanjutan,” ungkap Emil

Tes massal ini kata Emil tidak untuk semua orang. Hanya untuk masyarakat yang ditandai memiliki risiko dan potensi tertular atau menularkan tinggi.

“Prosedur layak tes atau tidak perlu akan dikabarkan berikutnya,” ungkap Emil

Baca Juga: Warga Bandung Rapid Test Virus Corona di Stadion Si Jalak Harupat

Korea Selatan yang berpenduduk 51 juta pun, kata Emil, yang melakukan tes massal hanya 300 ribuan warga. Hanya kepada wilayah di zona merah dan individu-individu berisiko.

Load More