Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 03 Juni 2020 | 22:05 WIB
Hasanah menggendong kedua anaknya yang menderita gangguan pada otak dan hanya bisa berbaring saja. [Foto: Sukabumi Update]

SuaraJabar.id - Di sebuah rumah berdinding triplek, Hasanah berjuang seorang diri mengurus kedua anaknya, Sahra (12) serta adiknya Silvani (8) yang menderita gangguan otak.

Sejak perceraian dengan sang suami dua tahun silam, Hasanah hanya tinggal di rumah semi permanen berukuran 6x6 meter bersama anak-anaknya yang hanya bisa terbaring di tempat tidur.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya, wanita asal Kampung Cimangir, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat itu mengandalkan pendapatan dari hasil warung.

Hasanah menceritakan kondisi yang dialami kedua anaknya berawal saat sang anak berusia dua tahun.

Baca Juga: Kisah Pilu TKW Asal Jabar, Diperkosa dan Melahirkan Anak di Penjara Dubai

Ketika itu Hasanah curiga dengan pertumbuhan anaknya, di mana berat badan tidak naik dan tidak aktif seperti anak seusianya.

"Saat lahir kedua anak dalam kondisi sehat dan normal. Si teteh (Sahra) mulai mengalami sakit memasuki usia dua tahun. Pertumbuhan badannya tidak berkembang, begitupun yang dialami adiknya (Silvana), hampir sama dengan tetehnya," kata Hasanah dilansir dari Sukabumi Update—jaringan Suara.com—Rabu (3/6/2020).

Berusaha Berobat

Berdasarkan keterangan dokter, kata Hasanah, kakak beradik Sahra dan Silvani menderita penyakit gangguan pada otak.

Hasanah sudah berusaha membawa kedua anaknya berobat. Mulai dari Puskesmas Sagaranten, RSUD Sekarwangi dan RSUD Bunut, bahkan berobat jalan.

Baca Juga: Kalah dari Manny Pacquiao, Vargas: Pukulannya Nggak Berasa

"Selama ini sudah berusaha untuk mengobati mereka, bahkan pernah dirawat di RSUD Sekarwangi, dan berobat jalan, memang sempat berhenti minum obat sehingga kondisinya lemah lagi," jelasnya.

Load More