SuaraJabar.id - Sebuah rumah reyot berdiri di lahan Tempat Pemakaman Umum (TPU) atau kuburan umum Al Ikhlas di Kampung Selaawi, RT 03/04, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Rupanya rumah dengan ukuran 8x10 meter persegi yang berdiri di atas tanah wakaf itu dihuni Dedi Suryadi (38) bersama anaknya yang berusia 8 tahun dan ibu Dedi.
Rumah tersebut kondisinya memprihatinkan, dinding bilik bambunya sudah lapuk dimakan rayap dan bambu-bambu yang menopang genteng juga sudah keropos. Sehingga ketika hujan, bocor di mana-mana. Belum lagi lantai yang masih tanah.
Menurut Dedi, sebelumnya rumah tersebut dihuni oleh ayahnya yang kini sudah meninggal. Jika dihitung, ia bersama keluarganya tinggal di tempat itu hampir 50 tahun.
Baca Juga: Polisi Gerebek 402 Kg Sabu di Sebuah Perumahan di Sukabumi, Ketua RW Syok
"Saya dan orang tua saya tinggal di sini sudah sangat lama sekitar 50 tahun. Dinding dan atapnya sudah bolong-bolong jadi ketika hujan kita kebasahan atau malam kita kedinginan," ujarnya kepada Sukabumiupdate.com (jaringan Suara.com), Kamis (4/6/2020).
Rumah tersebut sudah lama tidak pernah direnovasi. Dedi mengatakan, sejauh ini pemerintah desa ataupun pemerintah kecamatan sudah meninjau rumah miliknya. Ia dijanjikan rumahnya akan direnovasi.
Dedi mengungkapkan, ia kesulitan ekonomi semenjak dirinya tidak bekerja di pabrik.
"Sebelum ayah saya meninggalkan saya sempat kerja, tapi sekarang sudah tidak kerja," katanya.
Beruntung, warga sekitar cukup memperhatikan Dedi beserta anaknya dan ibunya ini.
"Untuk makan sehari-hari kadang ada saja yang ngasih," katanya.
Baca Juga: Jadi Jaminan Utang, Pengusaha di Sukabumi Gadaikan 11 Mobil Rental
Sementara itu, kondisi yang dialami Dedi ini sudah diketahui Kepala Desa Karangtengah, Gerri Imam Sutrisno. Menurut Gerri, sebelumnya Pemerintah Desa (Pemdes) menawarkan kepada Dedi untuk relokasi ke tanah desa. Namun hal itu ditolak, karena lokasi tanah desa itu tidak di pinggir jalan.
"Mau direlokasi ke tanah desa enggak mau, pengennya di pinggir jalan. Pak Camat juga sudah datang ke lokasi lima bulan yang lalu," ujar Gerri.
Berita Terkait
-
Polisi Gerebek 402 Kg Sabu di Sebuah Perumahan di Sukabumi, Ketua RW Syok
-
Jadi Jaminan Utang, Pengusaha di Sukabumi Gadaikan 11 Mobil Rental
-
402 Kg Sabu Asal Iran Disita di Sukabumi, Transaksi di Samudera Hindia
-
Ratusan Kilogram Sabu Beredar di Sukabumi saat Wabah Corona
-
Berhasil! 2 Hari Demo, Ratusan Buruh Garmen di Sukabumi Batal Dirumahkan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah Desain Timeless: Enak Dilihat Sepanjang Waktu, Mulai Rp 30 Jutaan
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Mesin Diesel Harga di Bawah Rp100 Juta
- Selamat Tinggal Mees Hilgers, Penggantinya Teman Dean James
- 5 Alasan Honda Supra X 125 Old Masih Diminati, Lengkap dengan Harga Bekas Terbaru Juni 2025
Pilihan
-
Daftar Rekomendasi Mobil Bekas Favorit Keluarga, Kabin Lapang Harga di Bawah Rp80 Juta
-
6 Mobil Bekas Kabin Luas Bukan Toyota, Harga di Bawah Rp80 Juta Pas Buat Keluarga!
-
3 Mobil Toyota Bekas di Bawah Rp80 Juta: Kabin Lapang, Hemat Bensin dan Perawatan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
Terkini
-
Harga Mulai 3 Jutaan, iQOO Z10 Tawarkan Spek Premium dengan Desain Stylish
-
Perjalanan Haji Terakhir Apang, Warga Garut Itu Berpulang di Tanah Suci
-
Susah Dapat Kerja? Platform Digital Inovatif Ini Siap Bantu Warga Jabar
-
Terkuak! Dokter Terduga Pemerkosa Pasien Punya Fantasi Seksual Menyimpang
-
Sidang Korupsi Hibah NPCI Jabar: Hasil Audit Perkara Kevin Fabiano Dinilai Cacat Hukum