SuaraJabar.id - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 diprediksi akan ada tiga pasang calon untuk merebutkan kursi nomor 1 dan 2 di Kota Depok.
Pertama, PDI Perjuangan dan Gerindra sudah resmi berkoalisi dengan mengusung Pradi Supriatna (Wakil Wali Kota) dan Afifah Alia.
Kedua, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah resmi berkoalisi dengan tiga partai politik (Parpol) yang tergabung dalam koalisi Tertata antara lain PPP, PAN, dan Partai Demokrat dengan nama koalisi Tertata Adil Sejahtera.
Lalu ketiga masih ada parpol yang belum menentukan koalisi yaitu Partai Golkar, PKB, dan PSI.
Rencananya, salah bakal calon wali kota yaitu Rama Pratama yang merupakan mantan kader PKS akan membuat poros baru di Pilkada Depok 2020 nanti.
"PDI-P mengusung Pradi, Idris dipinang PKS. Jadi siapa calon yang ditawarkan publik Depok, yaitu Idris dan Pradi. Di sini kemudian saya sebagai tanggung jawab moral, saya juga bergerak berdasarkan aspirasi masyarakat kalau kota ini butuh perubahan maka poros alternatif ini perlu,” kata Rama Pratama, kepada SuaraJabar. id, ketika dikonfirmasi, Sabtu (25/7/2020).
Ia menilai poros baru ini sangat relevan demi membawa perubahan Kota Depok yang dinilainya stagnan.
Kata dia, kalau calon wali kota yang ditawarkan hanya itu-itu saja.
“Dasar itu juga yang membuat saya akan bergerak membangun poros alternatif. Saya merasa prihatin calon yang muncul tidak akan membawa perubahan. Ternyata pada akhirnya itu-itu lagi (yang dimunculkan),” kata Rama.
Baca Juga: Petahana Mohammad Idris Didukung PKS, PAN, PD, PPP Maju Cawali Kota Depok
Rama menyebut, keinginan poros baru ini tidak mengedepankan syahwat politik.
Tapi Rama ingin membangun Depok ke arah yang lebih baik.
“Depok akan begini-begini terus, kalau calon itu-itu juga,” ujar Rama.
Untuk membuat poros baru, Rama mengaku akan berkomunikasi dengan partai politik pemilik kursi di parlemen seperti Demokrat, Golkar, PKB, PPP, PAN, dan termasuk dengan PSI.
“Karena kan faktanya partai yang belum memutuskan untuk berlayar sendiri masih banyak dan bila digabung-gabung dapat memenuhi 10 kursi (sebagai batas minimal pencalonan atau sebagai syarat mengusung pasangan calon),” katanya.
Rama pun menyebut semenjak dirinya menyatakan serta mendeklarasikan diri maju di Pilkada Depok 2020, ia sudah membangun komunikasi dengan sejumlah parpol.
Berita Terkait
-
Miliano Jonathans Langsung Dipepet Kader Gerindra, Mau Diajak Jalan-jalan
-
Dedi Mulyadi Minta Wali Kota Depok Minta Maaf, Buntut Bolehkan Mobil Dinas untuk Mudik
-
Bolehkan ASN Mudik Pakai Mobil Dinas, Wali Kota Depok Bisa Dijerat UU Tipikor?
-
Izinkan Mobil Dinas untuk Mudik, Wali Kota Depok Bisa Diperiksa dalam Kasus Korupsi
-
Blunder Izinkan Mudik Pakai Mobil Dinas, Dedi Mulyadi Panggil Wali Kota Depok 8 April
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Cirebon Darurat! Banjir Rendam 22 Desa, Lebih dari 6.500 Warga Terdampak
-
Rute Eksotis Jakarta-Cianjur Batal Dilayani KA Jaka Lalana, Ternyata Ini Penyebabnya
-
Iwan Suryawan Minta Pejabat Jabar Gugurkan Cuti Massal Nataru, Prioritaskan Siaga Cuaca Ekstrem
-
Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci BRI untuk Menaikkelaskan UMKM
-
Bye-bye Macet Limbangan! Target Tuntas Tol Cigatas Tembus Garut-Tasik 2027