"Panjang prosesnya itu bukan proses satu atau dua tahun tapi puluhan tahun, kami bisa seperti ini," bebernya.
Irawan menjelaskan, sekarang tidak semua sayuran yang dijual ke pasar merupakan hasil cocok tanam santri Al-Ittifaq. Namun, Al-Ittifaq pun menjadi semacam offtaker dari beberapa kelompok tani hasil binaan Al-Ittifaq.
Ada 9 kelompok tani yang total berjumlah 270 petani binaan. Latar belakang petani itu merupakan alumni Al-Ittifaq yang berada di tiga daerah, meliputi Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Cianjur. Kesembilan kelompok tani ini rutin mengirim hasil tani dua kali dalam sepekan ke Al-Ittifaq.
"Jadi karena ada ikatan antara kyai dan santrinya, kita tetap ada kegiatan keagamaan. Tiap malam Selasa dan malam Jumat kita ada kegiatan pengajian di pesantren. Selain mereka membawa hasil pertanian ke sini, mereka pun ngaji mingguan di sini," imbuhnya.
Baca Juga: Ketahanan Pangan Desa Sumurgeneng dan Wadung Tuban, Anti Lapar saat COVID
Toat (40 tahun), salah satu petani binaan Al-Ittifaq, mengatakan kehadiran koperasi Al-Ittifaq sangat membantu petani seperti Toat. Sebelum bergabung menjadi anggota koperasi,Toat biasanya menyalurkan hasil pertaniannya ke tengkulak dan dihargai murah. Namun, kini Toat menyalurkan komoditas hasil bertaninya menuju Al-Ittifaq dan dihargai dengan harga yang lebih layak, lantaran dia melakukan pengemasan sendiri.
Toat kini bertani di lahan miliknya sendiri dengan luas sekitar 14 tumbak. Toat memasok sekitar 6 jenis sayur-sayuran, meliputi, selada kriting, daun salam, daun pisang, wortel baby, daun pohpohan, daun papaya dan buah bit.
“Harga jualnya jauh. Saya kan packing sendiri itu per kg Rp 9.500, untuk selada kriting. Itu kan kalau di pasar tradisional juga selada kriting dijual ke bandar itu Rp. 5 ribu, tapi sekarang saya masih bisa jual lebih mahal naiknya hampir satu kali lipat,”kata Toat.
Dalam skala yang lebih luas, sejak 2019, kemarin, Al-Ittifaq mulai menjajaki kerjasama dengan 16 pesantren untuk bisa memaksimalkan potensi sektor pertanian. Targetnya, pada 2024, Al-Ittifaq dan 16 pesantren itu bisa menjadikan Indonesia sebagai poros ekonomi syariah dunia pada 2024, mendatang.
"2019, kita coba transfer of knowledge, 2020 kita bikin greenhouse di 16 pesantren, nah Al-Ittifaq tidak punya anggaran, rata-rata satu pesantren butuh modal sekitar Rp 350 juta, kita coba ngobrol ke BI departemen ekonomi keuangan syariah, mereka support," kata Irawan.
Baca Juga: Ketahanan Pangan Indonesia Tergantung Besar Kecilnya Impor
Satu di antara 16 pesantren yang melakukan kerjasama dengan Al-Ittifaq, yakni Ponpes Bahrul Ulum, Jatinagara, Ciamis. Pimpinan Ponpes Bahrul Ulum, Heri Heriyanto (45 tahun) mengatakan program itu sangat membantu memaksimalkan potensi lahan yang dimilki pesantrennya. Bahrul Ulum memiliki lahan untuk bercocok tanam seluas 3 hektar. Kini sebagian lahan itu ditanami labu madu dan aneka sayuran tipikal dataran rendah.
Berita Terkait
-
Dukung Ketahanan Pangan, Yasa Artha Trimanunggal Akuisisi SAM Air
-
Dukungan Program Perluasan Lahan Tani 4 Juta Hektar dan AUTP untuk Ketahanan Pangan
-
Becermin dari Tangisan Bawang Putih: Pangan Lokal, Pangan yang Berdaulat
-
Mardiono Siapkan Transisi Kepemimpinan Soal Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan
-
Pertamina EP Adera Field Dorong Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten PALI
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
Terkini
-
Rooms Inc d'Botanica Bandung Ikut Semarakkan Program Akhir Tahun Artotel Wanderlust Bertajuk "Serenata Akhir Tahun"
-
Miris! Pelajar SMA Cianjur Jadi Kurir Narkoba Internasional, Raup Untung Puluhan Juta
-
Lari Sambil Donasi, OPPO Run 2024 Kumpulkan Dana untuk Pemberdayaan Disabilitas
-
Sikap Politik PWNU di Pilkada Jabar: Gubernur Terpilih Wajib Kuatkan Persatuan Umat
-
Dapat Bonus Logam Mulia 1 Gram, Yuk Ikuti KPR BRI Property Expo 2024