SuaraJabar.id - Turija (52) Warga Kabupaten Cirebon, salah satu korban kecelakaan maut, mengungkapkan kisah detik-detik Kecelakaan Maut di Tol Cipali KM 150+300 Kabupaten Majalengka, Minggu (23/08/2020) kemarin, yang menewaskan 4 orang meninggal dunia.
Pria warga Kabupaten Cirebon ini mengaku, sebelum terjadi kecelakaan maut di wilayah Majalengka itu, laju Kendaraan Bus Widia yang dikemudikan Juli warga Kabupaten Majalengka cukup kencang. Bahkan iapun menduka sang supir mengantuk saat mengendarai sehingga laju kendaraan tidak setabil.
"Itu mobil ngebut-ngebutan, tahu ngatuk atau tidak? Tiba-tiba mobil yang saya tumpangi menabrak kemudian oleng dan terbalik. Kejadiannya sangat cepat sekali, saat hendak terbalik juga saya tidak sempat menyelamatkan diri," katanya saat ditemui di RS Mitra Plumbon. Senin (24/08/2020).
Lanjut Turija, saat itu dirinya duduk di bagian tengah, kendaraan Bus Widia.
Baca Juga: Jasa Raharja Akan Cairkan Santunan Para Korban Kecelakaan Maut Tol Cipali
Ia berangkat dari Subang menuju Kadipaten untuk mengantarkan barang.
Namun tanpa diduga - duga Bus yang ditumpanginya hilang kendali dan menabrak kendaraan lain sehingga oleng dan terbalik.
"Itu saat bus menabrak kendaraan lain, saya dan penumpang lainnya histeris. Bahkan ada penumpang ibu-ibu sambil memeluk balita tersungkur ketika bus yang kami tumpangi terbalik," katanya.
Saat ditanya hendak kemana, ia mengaku berangkat dari wilayah Subang tujuan Kadipaten untuk mengantar barang pesanan milik orang.
Semenjak ia menaiki bus tersebut, dari Subang hingga sebelum tempat kejadian, ia merasa supir ugal-ugalan dengan kendaraan Isuzu ELF, hingga akhirnya oleng kekiri menabrak dan terbalik.
Baca Juga: Kisah Penumpang Bus Widia Selamat dari Kecelakaan Maut di Tol Cipali
"Saya sempat meliat, Bus yang kami naikin seperti adu kecepatan dengan kendaraan Isuzu ELF, hingga akhirnya terjadi kecelakaan. Namanya juga musibah mas, tidak tau kalau mau kejadian seperti ini. Tapi Alhamdulillah saya masih selamat dari maut, meski sempat tersungkur saat bus itu terbalik," katanya.
Setelah Bus itu terbalik, saya dengan kondisi masih lemas dan kaget berhasil keluar melalui jendela mobil yang pecah.
Sebelumnya ia juga berusaha menyelamatkan korban lain yang mengalami luka cukup serius.
"Alahmdulillah begitu terbalik, saya masih sadar dan meliat korban - korban lain tersungkur kearah depan supir. Sempat menolang yang lain dan akhirnya bisa keluar dari jendala kaca mobil, kemudian minta tolong ke pengendara yang kebetulan berhenti untuk menolong korban lain," katanya.
Sementara itu, Dokter Pundi Ferianto selaku Wadir pelayanan medis RS Mitra Plumbon mengatakan, saat ini kondisi korban kecelakaan maut kemarin masih terdapat 7 orang yang masih menjalani perawatan intensif di RS Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon.
"Sekarang masih ada 7 korban, enam korban sudah masuk keruang perawatan inap dengan mengalami cedera ringan. Sedangkan satu korban lainya masih berada di IGD rencana akan masuk ke HCU karena masih tidak sadarkan diri, "katanya. Senin (24/08/2020)
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Jurgen Klopp Sebut Ada Tujuan Besar Usai Diogo Jota Kecelakaan, Apa Maksudnya?
-
Terpukul Atas Tewasnya Diogo Jota, Arne Slot: Dia Teman Semua Orang
-
Tak Banyak yang Tahu, Begini Awal Mula Kecelakaan Maut yang Tewaskan Diogo Jota
-
5 Fakta Kecelakaan Anak Amien Rais yang Tuding Jokowi Jadi Dalang: Mobilnya Dijepit?
-
Amien Rais: Jokowi Mau Bunuh Anak Saya di Tol Cipali
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
Piala Presiden 2025: Polda Jabar Terjunkan 2.632 Personel, Libatkan Jibom Amankan Si Jalak Harupat
-
8 Link DANA Kaget 3 Juli 2025, Segera Klaim Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu
-
Welas Asih Nama Baru RSUD Al-Ihsan, Dedi Mulyadi Beberkan Maksud di Baliknya
-
Gempa Frekuensi Rendah di Tangkuban Parahu Tembus Rekor: Aktivitas Masih Normal
-
Hadapi Ancaman Sesar Aktif, Warga Kabandungan Dilatih Penyelamatan Diri dari Gempa Bumi