SuaraJabar.id - Koordinator Aksi Pedagang Pasar Baru, Kota Bandung, Lutfi mengaku sudah bosan melayangkan protes ke Pemerintah Kota Bandung terkait penutupan Jalan Otto Iskandar Dinata.
Lutfi mengaku, penutupan jalan di depan Pasar Baru Bandung sangat merugikan para pedagang. Karena protes tertulis tidak pernah dihiraukan pemerintah, pihaknya memutuskan untuk menggelar aksi demonstrasi.
“Kami sudah cape melayangkan surat secara proporsional tidak pernah didengar makanya hari ini Kami turun ke jalan,” ungkapnya.
Hingga saat ini, akibat dari penutupan jalan para pedagang mengalami kerugian. Ditambah pemerintah melalui PD Pasar Bermartabat tidak memberikan keringanan terhadap pembayaran listrik dan lainnya.
Baca Juga: Pemkot Bandung Soroti Peningkatan Covid-19 di Klaster Keluarga
“Setelah ditutup mau minta diskon servis dan listrik saja tidak didengar, hari ini kami konsisten bahwa jalan harus dibuka apa pun risikonya,” ungkapnya.
Selain meminta akses jalan untuk dibuka, para pedagang juga meminta agar pengelolaan Pasar Baru diberikan kepada swasta. Pasalnya Pemkot dinilai tidak mendengar keluhan para Pedagang.
“Pertama kami minta jalan di buka, yang kedua kami minta pengelolaan pasar baru oleh pihak swasta, kami minta orang yang berpengalaman untuk kelola pasar baru,” katanya.
“Posisi kami lebih dari pada buruh hari ini, dapat hari ini untuk makan malam,” tambahnya.
Sementara itu, salah seorang pedagang Pasar Baru yang tidak ingin disebutkan namanya, berharap akses jalan di depan Pasar dapat dibuka pada waktu produktif.
Baca Juga: Dua Pekan AKB Diperketan, Angka Covid-19 Kota Bandung Meningkat
“Prinsipnya cuma satu suara saja, ketika Pasar Baru ini dibuka kita juga minta akses jalan di depan (pasar) juga di buka. Artinyakan waktu produktif di jam kita usaha minta jalan dibuka, yakni dari jam 8 pagi hingga jam 4 atau 5 sore. Kalau setelah itu mau ditutupi sampe pagi pun gak masalah,” ungkapnya.
Dalam aksi protes tersebut, para Pedagang membawa spanduk yang berisi tuntutan agar Pemerintah mengubah jam penutupan jalan yang semula pukul 09.00 - 11.00 WIB dan pukul 14.00-16.00 WIB digeser ke jam 17.00 sampai pagi. Hal tersebut dikarenakan kebijakan penutupan jalan sebelumnya mengganggu aktifitas jual beli di Pasar Baru.
Selain itu, para pedagang juga menuntut agar akses ke Jalan Otista, Jalan ABC dan Jalan Cikapundung untuk dibuka.
Kontributor : Emi La Palau
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
Terkini
-
Buruan Klaim! 3 Link DANA Kaget Hari Ini, Dapatkan Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu!
-
Piala Presiden 2025: Polda Jabar Terjunkan 2.632 Personel, Libatkan Jibom Amankan Si Jalak Harupat
-
8 Link DANA Kaget 3 Juli 2025, Segera Klaim Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu
-
Welas Asih Nama Baru RSUD Al-Ihsan, Dedi Mulyadi Beberkan Maksud di Baliknya
-
Gempa Frekuensi Rendah di Tangkuban Parahu Tembus Rekor: Aktivitas Masih Normal