SuaraJabar.id - Kota Bandung menjadi salah satu lokus pembersihan komunisme pasca pemberontakan G30S PKI. Semua orang yang dicurigai terlibat G30S PKI atau sekedar simpati dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) tak lepas dari aksi pembersihan.
Pembersihan bahkan menyasar orang nomor satu di Kota Bandung saat itu, R. Didi Djukardi. Saat itu ia tengah menjabat sebagai Wali Kota Bandung.
Dikutip dari laman Humas Pemkot Bandung, Didi Djukardi hanya menjabat sebagai Wali Kota Bandung selama dua tahun. Yakni dari 1966 hingga 1968.
Beberapa literatur seperti Wikipedia menyebutkan Didi Djukardi dicopot karena kedapatan memiliki hubungan dengan PKI. Namun, tidak ada informasi lanjutan apakah Didi Djukardi menjalani proses hukum selepas dicopot dari jabatannya.
Baca Juga: Cerita Mbah Margo, Kakek yang Diminta Masuk Luweng untuk Cari Jasad PKI
Sedikit titik terang didapat dari situs g30s-pki.com. Dalam sebuah artikel, situs ini menulis bahwa Didi Djukardi merupakan prajurit TNI AD yang berdinas di lingkungan Komando Daerah Militer (Kodam) Siliwangi.
Disebutkan, Didi merupakan perwira menengah dengan pangkat letnan kolonel. Ia menjadi perwira TNI AD yang sengaja dijaring oleh PKI saat itu.
Sekretariat Negara RI menerbitkan Buku Putih G.30.S pada 1994. Di buku itu tertulis bahwa Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) membuat penggolongan pada orang yang terlibat dengan PKI.
Pertama adalah golongan A. Yang masuk kategori ini yaitu mereka yang terlibat langsung dalam pemberontakan G30S PKI, baik di pusat maupun daerah.
Kedua ada golongan B. Isinya yaitu mereka yang telah disumpah atau menurut saksi telah menjadi anggota PKI atau pengurus ormas yang seazas dengan PKI semisal Lekra atau serikat buruh underbow PKI. Golongan B juga termasuk mereka yang menghambat usaha penumpasan G30S PKI.
Baca Juga: Survei Terbaru: 37 Juta Warga Indonesia Percaya PKI Akan Bangkit
Terakhir ada golongan C. Isinya mereka yang pernah terlibat dalam pemberontakan PKI-Madiun atau anggota ormas seazas dengan PKI. Selain itu ada pula orang yang bersimpati atau telah terpengaruh sehingga menjadi pengikut PKI.
Berita Terkait
-
Subarkah Hadisarjana Ternyata Sosok di Balik Kesuksesan Film G 30 S/PKI
-
Profil Frans Datta, Rektor Universitas Maranatha yang Jawab 'Tantangan' Walkot Bandung
-
Trauma Kasus Yana Mulyana, Wali Kota Bandung Farhan Minta Bimbingan KPK untuk Pencegahan Korupsi
-
Disiapkan Tempat Sembunyi Neneknya, Ini Cerita Anies Baswedan Soal PKI
-
Kekayaan Muhammad Farhan di LHKPN, Berani Tolak Suap Proyek Rp3 Miliar
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
Terkini
-
Warung Makan Bu Sum di Beringharjo Makin Laris Berkat BRI
-
Transformasi Digital: KB Bank Segera Beralih ke Sistem NGBS
-
Tragedi di RSHS, Dokter Residensi Rudapaksa Keluarga Pasien! Ini Fakta yang Diungkap Polisi
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Sukses Bawa Parfum Produksi Sidoarjo Go Global: Korea, Amerika, dan Nigeria
-
Modal Semangat dan Keberanian, Suryani Buktikan Perempuan Bisa Naik Kelas