Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 30 November 2020 | 10:58 WIB
ILUSTRASI. Korban KDRT di Indrmayu. (foto : Abdul Rohman/ Suarajabar.id)

Kepala Unit Pelayanan Terpadu Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Jawa Barat Anjar Yusdinar mengatakan urusan angka memang terjadi kenaikan kasus tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak semasa pandemi. namun, untuk urusan pelayanan lagi-lagi salah satu kendala yang dihadapi Pemprov Jawa Barat yakni adanya pemangkasan anggaran untuk UPTD PPA karena fokus anggaran dialokasikan untuk penanganan Covid-19.

“Kadang-kadang kendala di kami itu apalagi semasa pandemi itu alokasi anggaran itu terfokus untuk prioritas penangan Covid-19, sehingga untuk anggaran lainnya adanya penyesuaian lagi. Ada pengurangan anggaran,” ujarnya.

Sementara di Kabupaten Bandung pun anggaran penanganan masalah isu-isu perempuan mengalami pengurangan lantaran anggaran dialihkan untuk penanganan pandemi Covid-19. Yadi mengatakan penyusutan anggaran itu mencapai 50 persen dari total anggaran yang sebelumnya disiapkan untuk DP2KBP3A Kabupaten Bandung.

“Terkait anggaran iya memang direfocusing. Pengurangannya sekitar 50 persen dari anggaran tahun ini. Untuk tahun depan ada peningkatan dari perencanaan anggaran,” bebernya.

Baca Juga: Bertahan di Tengah Pandemi dengan Bisnis Lukis Sepatu

Kontributor : Aminuddin

Load More