SuaraJabar.id - Warga Desa Sukaperna, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu khawatir dengan kembali aktifnya semburan gas liar di daerah mereka yang semakin membesar intensitasnya.
Sebelumnya, semburan gas liar ini sempat mendapatkan penanganan dari petugas PT Pertamina. Semburan gas pun sempat terhenti.
Namun, lubang yang sudah ditutup tersebut kembali menyemburkan gas pada Sabtu (28/11/2020) malam. Warga pun kembali panik sebab semburan kali ini lebih besar dari sebelumnya.
Kali ini, lubang di area bekas sumur pengeboran Pemerintah Kolonial Belanda itu menyemburkan air yang bercampur lumpur mengarah ke atas. Dari titik semburan tersebut juga menimbulkan aroma yang sangat menyengat, sehingga membuat warga semakin resah.
Baca Juga: Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Indramayu Tanam Pisang di Jalan Berlubang
Dana (54) seorang warga di lokasi kejadian menjelaskan, semburan gas liar itu diketahui aktif kembali pada pukul 23.00 WIB Sabtu malam.
Awalnya, warga tiba-tiba ia mendengar suara bising yang cukup keras seperti air terjun. Namun setelah dicek, ternyata suara itu berasal dari titik semburan gas liar.
"Itu suaranya keras sekali, saat dicek ternyata lubang gas liar, yang sempat berhenti, muncul lagi," kata Dana, Senin (30/11/2020).
Setelah mengetahui semburan gas liar muncul lagi, warga sekitar mulai panik dan melaporkan kejadian tersebut ke petugas terdekat dan pemerintah Desa.
"Setelah melaporkan kejadian itu, petugas berdatangan dan memasang garis polisi agar warga tidak mendekat, "katanya.
Baca Juga: Jawa Barat akan Buka 4,3 Juta Lapangan Pekerjaan Baru
Ia berharap, lubang tersebut segera diperbaiki agar semburan gas liar itu tidak kembali keluar. Warga sekitar khawatir akan terjadi ledakan akibat semburan gas liar itu.
"Kami dan warga lain sangat khwatir, kami menginginkan lubang itu segera dibenahi," katanya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Indramayu yang datang ke lokasi membenarkan jika semburan kali ini lebih parah dari semburan sebelumnya.
Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Indramayu, A Fatah meminta pemerintah kecamatan dan desa untuk mengedukasi warga agar mementingkan keselamatan.
"Karena semburan gas liar ini berpotensi besar menimbulkan kebakaran," katanya.
"Potensi menimbulkan kebakaran ada, tapi kalau potensi gas beracun tidak terdeteksi," lanjutnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- 7 Sunscreen Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Atasi Jerawat dan Kulit Berminyak
- Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
Pilihan
-
Termasuk Lawan Montenegro, Ini Jadwal Timnas Indonesia di Piala Dunia Sepak Bola Mini
-
Hati-hati Timnas Indonesia, Alex Pastoor Masuk Daftar Calon Pelatih Ajax Amsterdam
-
Honda Cari Bibit Pembalap Muda di Ajang HDC
-
Profil Pemilik Rupiah Cepat, Pinjol Viral yang Disorot Publik Ternyata Dikuasai Asing
-
5 HP Murah Rp2 Jutaan Layar AMOLED: RAM Besar, Kamera Resolusi Tinggi
Terkini
-
Dedi Mulyadi Dikritik Lemhannas: Pendidikan Militer Bukan Solusi Kenakalan Remaja
-
Dua Sungai Meluap, Karawang Diterjang Banjir Parah, Ratusan Warga Terdampak
-
Yuk! Bayar Cicilan Dengan Klaim Link Saldo DANA di Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei
-
Motif Sakit Hati dan Utang, Ayah dan Anak di Cianjur Tega Mutilasi Ibu dan Balita
-
BRI Dorong Ekonomi: 7 Kiprah Nyata di Momentum Hari Kebangkitan Nasional