SuaraJabar.id - Sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan. Biasanya, musim hujan identik dengan udara yang terasa lebih dingin.
Untuk menghangatkan badan, makanan hangat berkuah merupakan salah satu kuliner yang pas disantap di musim hujan.
Empal gentong misalnya. Kuliner khas Cirebon ini memiliki cita rasa yang selalu bisa diandalkan untuk menggoyang lidah.
Apa rahasia di balik kenikmatan empal gentong Cirebon? Selain dari olahan bumbu, rupanya, kunci utama dari kenikmatan empal gentong ada pada sebuah gentong itu sendiri.
Baca Juga: Memasuki Musim Penghujan, Permintaan Jasa Laundry Meningkat
“Kalau empal sama saja bentuknya seperti itu tapi selain dari bumbu untuk menjaga kenikmatan rasa empal sendiri ya dari kondisi gentongnya sendiri,” kata salah seorang pedagang empal Gentong Mang Kojek di daerah Megu Kabupaten Cirebon belum lama ini.
Menurut dia, rahasia utama kenikmatan menyantap empal adalah kondisi gentongnya. Dia menyebutkan, gentong yang dijadikan tempat kuah empal harus dalam kondisi gosong.
Semakin gosong atau tua umur gentong, semakin nikmat dan lezat rasa Empal Gentong yang disantap. Oleh karena itu, kata dia, jika diamati secara detail, sebagian besar pedagang empal gentong menggunakan
gentong yang gosong atau usianya sudah tua.
“Untuk penjual baru empal gentong biasanya memiliki cara tersendiri membuat gentongnya menjadi gosong dan terlihat tua,” ujar dia.
Kojek menyebutkan, sebelum digunakan untuk berjualan, gentong baru biasanya dibakar menggunakan kayu hingga gosong. Sembari dibakar, gentong diisi air yang dicampur jantung pohon pisang hingga melekat dan terlihat menua.
Baca Juga: Gara-gara Ini, Mangga Gedong Gincu Cirebon Gagal Tembus Pasar Jepang
Setelah itu, gentong dikeringkan. Selain itu, pada bagian luar gentong harus sering dibalur dengan getah pisang.
Berita Terkait
-
PHK Massal usai Mogok Kerja: Hak Bersuara atau Jalan Menuju Pengangguran?
-
Keselamatan Berkendara di Tengah Hujan saat Mudik, Mengapa Lampu Hazard Bukan Solusi yang Tepat?
-
Grebeg Syawal Hingga Ziarah, Mengungkap 5 Tradisi Lebaran Istimewa di Cirebon
-
Tingginya Perceraian di Cirebon, Menteri Arifah Khawatirkan Luka Sosial bagi Perempuan dan Anak
-
Pemudik Motor Jalur Pantura, Silakan Beristirahat di Lesehan Enduro
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Tragedi di RSHS, Dokter Residensi Rudapaksa Keluarga Pasien! Ini Fakta yang Diungkap Polisi
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Sukses Bawa Parfum Produksi Sidoarjo Go Global: Korea, Amerika, dan Nigeria
-
Modal Semangat dan Keberanian, Suryani Buktikan Perempuan Bisa Naik Kelas
-
Lucky Hakim Liburan ke Jepang Tuai Kritik, Dedi Mulyadi Sentil Soal Etika Pejabat!
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR