SuaraJabar.id - Berawal dari rebutan pemandu lagu atau PL di sebuah kafe, bentrokan antar warga terjadi di Kabupaten Indramayu.
Peristiwa ini dipicu keributan di sebuah kafe di Desa Cangkingan, Kecamatan Kedokanbunder pada Senin (11/01/2021) sekitar pukul 20.40 WIB. Saat itu ED (32) dan HD (35) tak terima PL langganan mereka melayani Erwanto (33).
Keributan pun terjadi. Erwanto dikeroyok oleh ED dan HD. Salah seorang dari pelaku menusukan pisau ke perut korban Erwanto. Korban akhirnya tewas.
"Permasalahan itu sempat mengakibatkan bentrok antar warga di Kabupaten Indramayu, karena keluarga korban merasa tidak terima," kata Kapolres Indramayu, AKBP Hafidh S Herlambang. Selasa (12/01/2021)
Dijelaskan Hafidh, kasus tersebut dipicu karena tersangka merasa cemburu jika korban memakai jasa salah satu PL kesayangan pelaku di kafe setempat melayani korban.
"Motifnya karena tersangka cemburu, pemandu lagu langgananya didekati oleh korban. Dari situ terjadi keributan," katanya.
Karena sudah merasa memesannya, korban mempertahankan PL tersebut. Kemudian Tersangka yang berjumlah dua orang itu langsung menyerang korban dengan menggunakan senjata siwar.
"Ada dua korban yang dianiaya, Satu orang atas nama Erwanto meninggal dunia, sedangkan satu korban lagi mengalami luka-luka," katanya.
Untuk meredam emosi warga Desa Segeran Lor Kecamatan Juntinyuat, Satereskrim Polres Indramayu segera melakukan penangkapan terhadap kedua tersangka penganiayaan tersebut.
Baca Juga: Gaya Cool Lucky Hakim, Calon Wakil Bupati Indramayu
"Kemarin malam, dua tersangka Alhamdulillah sudah kita amankan. Keduanya merupakan warga Desa Cangkingan," katanya.
Sementara itu, atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 170 ayat (2) ke 3 KUHPidana, Pasal 351 ayat (3) KUHPidana, dan Pasal 338 KUHPidana.
"Atas perbuatanya, kedua tersangka terancam hukuman paling lama 15 tahun dalam kurungan penjara," katanya.
Kontributor : Abdul Rohman
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Detik-detik Mencekam di Cianjur, Niat Melerai Justru Jadi Petaka
-
Kontroversi Makanan Bergizi Gratis: Tanggung Jawab Siapa Jika Ada Korban?
-
Kenapa Banyak Korban PHK di Jawa Barat? Ini Jawaban Dedi Mulyadi
-
4 Poin Tamparan Dedi Mulyadi: Lupakan Luar Negeri, Ini PR Kepala Daerah di Jabar!
-
Dedi Mulyadi ke Kepala Daerah: Urus Sampah-Jalan Rusak Dulu, Jangan Mimpi ke Luar Negeri