SuaraJabar.id - Sektor perdagangan melesu semenjak pandemi Covid-19 melanda Indonesia satu tahun lalu. Namun ini tak berlaku bagi pengusaha tanaman hias di Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.
Semenjak pandemi Covid-19, penjualan tanaman hias di Desa Cihideung justru mengalami peningkatan yang lumayan signifikan.
Rata-rata, penjualan tanaman hias di tempat ini naik sebesar 50% dari masa sebelum pandemi Covid-19 melanda negeri ini.
“Justru semenjak ada Corona, kalau ke bunga alhamdulillah orang-orang pada di rumah. Jadi pada membeli dan merawat bunga,” ujar Naning salah satu pemilik kios bunga di Parongpong yang dilansir Ayobandung.com-jejaring Suara.com, Selasa (9/3/2021).
Ia mengatakan, saat ini tanaman hias sudah seperti komoditas seperti bahan pangan. Setiap hari ada saja pembeli yang datang dan semakin membludak saat akhir pekan. Kebanyakan dari mereka berasal dari luar daerah.
“Kalau hari Sabtu-Minggu kebanyakan pembeli dari luar kota, biasanya dari Jakarta gitu sih sengaja ke sini. Ya di musim seperti ini malah banyak pengunjungnya,” tambahnya.
Pada awal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kata Naning, ia mengalami penurunan omzet sekitar Rp200.000 sampai Rp300.000. Namun, saat ini omzet yang diterimanya 50% lebih tinggi dari biasanya.
“Kalau sekarang Rp 500.000 sampai Rp 1 juta juga dapet per hari juga sampai, dalam seminggu dapat menjual sekitar 50 pot,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, bunga mawar merupakan varietas yang dicari setiap harinya. Sementara tanaman Suyok menjadi tanaman yang paling murah sebesar Rp 10.000 per tangkainya.
Baca Juga: Geger Sprindik KPK Terkait Bansos Seret Nama Bupati Bandung Barat Aa Umbara
“Kalau yang paling mahal sejenis yang lagi ramai yaitu Keladi, Janda Bolong sekitar Rp 100.000 sampai Rp 500.000 per pot, itupun kalau yang biasa. Kalau janda bolong yang jenis Varigata itu dijualnya per daun,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Hiasan, Ini 4 Manfaat 'Sakti' Punya Tanaman di Dalam Rumah
-
Menteri Imigrasi di FLOII Expo 2025: Saatnya Tanaman Hias Indonesia Tembus Dunia!
-
7 Tanaman Super Tangguh: Cocok untuk Kamu yang Sibuk dan Pemula Berkebun
-
Dinilai Nggak Peka, Jeje Govinda Batal Naikkan Tunjangan DPRD KBB
-
5 Tanaman Hias Daun Lebar yang Cocok untuk Ruang Tamu Agar Lebih Elegan dan Segar
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- Jesus Casas dan Timur Kapadze Terancam Didepak dari Bursa Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
Pelaku Pembunuhan Alvaro Sempat Ikut Antar Nenek Korban Cari Orang Pintar hingga ke Karawang
-
5 Fakta Polemik APBD Jabar: Bangun Gapura Ahistoris Miliaran, Lupakan Infrastruktur Kritis?
-
Transformasi BRIVolution Reignite, BRI Genjot Segmen Konsumer, Bullion, dan Auto Loan
-
Bukan Kasundaan? Candi Bentar di Gedung Sate Dituding Ahistoris dan Simbol Dangkal Identitas Jabar
-
BRI: KIK EBA Syariah BRI-MI JLB Diharapkan Mampu Akselerasi Pertumbuhan Keuangan Syariah Indonesia